Trump juga mengklaim tetap berusaha menikmati hari-harinya meski pemberitaan tentang pemakzulannya terus berembus sejak September.
"Saya adalah orang pertama yang dimakzulkan tanpa melakukan kesalahan sama sekali," ujar Trump.
Trump kemudian menyerukan kepada para pendukungnya agar pada November tahun depan, mereka mendepak Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
"Puluhan juta orang Amerika akan muncul, dan melengserkan Pelosi dari kantornya," ucap Trump disambut keriuhan pendukungnya.
Alasan dimakzulkan
Dalam sidang paripurna yang digelar Rabu (18/12/2019) malam waktu setempat, DPR AS menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Donald Trump.
Pasal 1 yaitu Penyalahgunaan Kekuasaan, yang mendapatkan dukungan dari 230 anggota DPR AS.
Keputusan tersebut juga mendapatkan penolakan sebesar 197 suara.
Sedangkan jumlah minimal dukungan yang diperlukan di DPR AS guna membawa proses pemakzulan Trump ke level Senat adalah 216.
Sementara Pasal 2 yakni Menghalangi Penyelidikan Kongres, menerima dukungan 229, dalam hasil yang dibacakan oleh Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
Dalam konferensi pers seusai pemilihan, Nancy Pelosi menyatakan hari itu merupakan hari "penting bagi Konstitusi AS".
"Namun di saat bersamaan, ini adalah hari yang menyedihkan bagi Amerika," terang politisi asal Partai Demokrat itu.
Pelosi menerangkan, mereka sudah berjuang sebaik mungkin supaya generasi mendatang tetap memandang demokrasi seperti yang diinginkan Bapak Pendiri Bangsa.
Yang menarik, politisi Demokrat yang juga maju sebagai bakal calon presiden, Tulsi Gabbard, memutuskan untuk abstain dalam voting tersebut.