Dalam pertempuran tersebut, Qassem Soleimani berperan sebagai komandan divisi pasukan yang bermarkas di Provinsi Kerman, Iran.
Karier Qassem Soleimani di Militer
Qassem Soleimani ditunjuk menjadi komandan pasukan al-Quds pada 1998.
Ia menjadi satu di antara divisi di Pasukan Garda Revolusi yang mempunyai tanggungjawab untuk melakukan operasi ekstrateritorial.
Berkat posisinya tersebut, kariernya semakin moncer dalam urusan intelijen Iran.
Pengaruh Soleimani meluas hingga ke politik Irak di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Ibrahim al-Jaafari dan Naouri al-Maliki.
Qassem Soleimani sukses menghentikan pertempuran antara pasukan Irak dan Jaisy al-Mahdi, milisi Syiah yang dibentuk oleh Imam Muqtada al-Sadr pada 2008.
Pamor Qassem Soleimani semakin kuat di tubuh Pasukan Garda Revolusi Iran.
Lantaran hal itu, pada 2011, ia diangkat menjadi seorang jenderal.
Saat pecahnya perang saudara di Suriah pada 2011, Qassem Soleimani memerintahkan beberapa milisinya untuk mempertahankan pemerintahan Assad.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah aksi revolusi di Suriah semakin meluas.
Tak hanya itu, Qassem Soleimani juga terlibat dalam menghalau para milisi pemberontakan di Aleppo dan ISIS pada 2014 hingga akhir 2016.
Dikutip dari Kompas.com, peran besar Qassem Soleimani dalam Garda Revolusi Iran menjadikan dirinya satu di antara orang kepercayaan Ayatollah Ali Khamenei.
Bahkan, surat kabar ar-Ra'yu menyebutnya sebagai "James Bond Iran".