Kepala unit kejahatan khusus, Kepolisian Manchester Raya, Mabs Hussain mengatakan bukti video yang direkam melalui dua telepon genggam Reynhard seperti halnya menyaksikan "1.500 film DVD".
Hussain mengatakan penyidikan dua tahun kasus pemerkosaan yang disebut "Operation Island", Operasi Pulau, ini seperti layaknya menyusun "teka-teki tanpa gambar".
Kepolisian dan kejaksaan menyebut kasus ini adalah penyelidikan perkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, dan aparat menyerukan kepada korban-korban lain untuk melapor.
Ian Rushton, dari Kantor Kejaksaan yang memimpin penyelidikan kasus, mengatakan Reynhard Sinaga kemungkinan adalah "pemerkosa terbesar di dunia."
Reynhard menyanggah perkosaan walaupun bukti menunjukkan para korban yang diperkosa tidak sadar.
Reynhard berasal dari keluarga mapan yang tinggal di Depok, Jawa Barat.
Ia merupakan anak tertua dari empat bersaudara.
Ayahnya adalah pengusaha yang bergerak di sejumlah bidang.
Reynhard lulus dari fakultas teknik jurusan arsitektur di Indonesia pada 2006 dan melanjutkan studi ke Inggris setahun setelah itu.
Ia meraih tiga gelar magister di Manchester. Ia tengah melanjutkan studi doktoral di Universitas Leeds saat tertangkap, tapi tetap tinggal di Manchester.
Dari penuturannya, Reynhard diketahui pernah bekerja sebentar di dua klub sepak bola Manchester, toko baju dan juga di bar di Gay Village, kawasan yang sering dikunjunginya.
Ia juga sering beribadah di salah satu gereja di kota itu.
Sasaran Reynhard adalah pria muda - sebagian besar berusia 20 tahunan - yang pada umumnya tengah berkumpul dan minum-minum bersama rekan-rekan mereka di klub-klub malam.