TRIBUNNEWS.COM - Erupsi Gunung Taal, di Filipina yang terjadi pada Senin (12/1/2020) kemarin, masih hangat diperbincangkan.
Hingga kini, Selasa (14/1/2020), warga terdampak masih diminta untuk waspada terhadap erupsi susulan.
Ribuan warga sekitar Gunung Taal pun dievakuasi dan menempati tempat-tempat pengungsian.
Tanda-tanda semakin intensif keaktifan gunung berapi ini masih terlihat.
Mulai dari terjaidnya semburan lumpur, retakan, hingga terjadinya gempa.
Dikutip dari ABS CBN, warga di sekitar Taal diimbau untuk tidak kembali ke rumah mereka.
Demikian karena Gunung Taal terus menunjukkan tanda-tanda bahaya erupsi.
Kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Renato Solidum, mengungkapkan, 212 gempa vulkanik terjadi di sekitar Taal dalam 24 jam terakhir.
Delapan puluh satu dari gempa vulkanik dirasakan pada intensitas getaran 1 hingga 5.
Selain air mancur lava yang direkam Senin, Taal terus memuntahkan asap dan abu setinggi 2 kilometer.
"Kami menyarankan untuk tidak pergi ke zona bahaya 14 km karena kemungkinan arus kepadatan piroklastik," katanya.
"Aktivitas vulkanik dapat berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan."
"Waspadai tanah longsor terutama di dinding kawah kaldera," tambahnya.
20 Ribu Orang Dievakuasi