5. Kemenlu bergerak
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya penculikan lima WNI itu.
"Kami telah mendapat konfirmasi dari Konsul RI di Tawau, benar terdapat 5 awak kapal WNI yang bekerja di kapal ikan Malaysia hilang di perairan Tambisan, Lahad Datu," kata Direktur Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, kepada Tribun Network, Sabtu.
"KJRI di Kota Kinabalu dan Konsulat RI di Tawau saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat mengenai detil kejadiannya," lanjut Judha.
6. Keluarga khawatir
Dikutip dari tayangan Kompas TV, keluarga korban sandera berharap adanya aksi dari Pemerintah untuk membebaskan para WNI yang disandera Abu Sayyaf.
Mereka mengaku khawatir akan kondisi anggota keluarga yang kini menjadi tahanan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Seperti yang diungkapkan oleh La Sambo, paman seorang korban sandera.
"Karena kita sangat khawatir keberadaannya, kita tahu bahwa gerombolan itu srering keluar masuk hutan dan berpindah-pindah, bagaimana ini nasibnya kalau dibiarkan," jelasnya.
Dia berharapp keluarganya itu bisa dikeluarkan dengan selamat.
"Kita sangat terpukul ini, kita berharap (para sandera) bisa dikeluarkan dengan selamna," ucapnya.
Satu WNI baru saja bebas
Diberitakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), WNI yang tersisa dari tiga sandera yang menjadi tawanan Kelompok Abu Sayyaf, Muhammad Farhan, berhasil dibebaskan.
Sandera WNI di Filipina Selatan berhasil bebas dari penyanderaan ASG pada tgl 15 Januari 2020 pukul 18.45 waktu setempat.