Pemerkosa itu pada akhirnya memberi tahu polisi kode sandi handphone itu dan ditemukan video perkosaan terhadap Peter.
Ketika diperiksa dua handphone itu berisi 3,3 terabyte bukti digital alias setara dengan 250 DVD.
"Polisi mengatakan ada ratusan video. Saya tidak bisa mempercayainya. Aku merasa sakit," kata Peter.
Terlepas dari banyaknya bukti, Reynhard Sinaga membantah kejahatannya, memaksa para korban untuk memberikan bukti.
Pembelaannya, mereka (korban) berpura-pura tidur ketika berhubungan seks dengannya.
Baca: Pidato Pertama Pangeran Harry Setelah Mundur Dari Kerajaan, Suami Meghan Markle: Tak Ada Pilihan
Baca: Rumah Baru Pangeran Harry & Meghan Markle Usai Lepas Gelar Ningrat, Tetap Bak Istana, Intip Fotonya
Peter memutuskan tidak akan membiarkan apa yang dilakukan Reynhard Sinaga menghancurkan hidupnya, sehingga ia melakukan tes HIV.
"Saya mengikuti tes HIV dan hal-hal lain sebagai bagian dari proses. Sangat melegakan ketika hasilnya negatif," katanya.
Peter mengaku menolak ketika polisi bertanya apakah ia ingin melihat rekaman video perkosaan terhadap dirinya.
"Polisi bertanya kepada saya apakah saya ingin melihat video saya. Saya bilang tidak. Tidak ada yang mau menonton video itu."
Pada bulan-bulan berikutnya, kehidupan berjalan seperti biasa sampai persidangan Reynhard Sinaga dimulai.
Hampir setahun setelah pemerkosaan, Peter dipanggil untuk memberikan bukti di Pengadilan Manchester.
"Saya ingin menatap matanya. Dia sepertinya tidak menunjukkan penyesalan. Dia mencoba tertawa dan bercanda dengan penjaga penjara," ujar Peter. (feb)