News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pemerintah China Sebut Pasien Corona Hanya 2.800, Dunia Medis Sebut 44.000 Terinfeksi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim medis memeriksa pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, 26 Januari 2020.

Laporan Reporter Kontan, Barratut Taqiyyah Rafie

TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Para ahli penyakit menular Hong Kong mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan "kejam" terhadap penyebaran virus corona baru yang mematikan dari kota Wuhan, China daratan.

Seruan ini dilakukan seiring adanya penelitian yang memperkirakan bahwa ada 44.000 pasien yang terinfeksi di Wuhan, jauh lebih tinggi daripada angka resmi.

Melansir South China Morning Post, Akademisi Universitas Hong Kong pada hari Senin (27/1/2020) memperkirakan bahwa jumlah pasien di Wuhan telah mencapai 43.590 pada hari Sabtu.

Angka ini termasuk mereka yang berada dalam tahap inkubasi virus, yang menyebabkan pneumonia.

Baca: Khawatir Virus Jangkiti Warganya, Mongolia Tutup Perbatasan dengan China

Sementara, pihak pemerintah China telah mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri hanya sekitar 2.800 pada hari Senin, dengan jumlah kematian 82 orang.

Baca: Ciri-ciri Orang yang Rentan Meninggal oleh Serangan Virus Corona

Hong Kong memiliki delapan kasus infeksi yang dikonfirmasi.

Peneliti utama dan dekan fakultas kedokteran HKU Gabriel Leung mengatakan timnya memperkirakan ada 25.630 pasien yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona di Wuhan dan jumlah itu akan berlipat ganda dalam 6,2 hari.

Perhitungan ini didapat menurut pemodelan matematika berdasarkan angka infeksi di seluruh dunia pada Sabtu.

Pejabat China daratan sebelumnya mengatakan bahwa tidak seperti sindrom pernafasan akut yang parah (Sars), virus corona baru itu menular selama masa inkubasi.

Mereka yang terinfeksi virus mungkin tidak segera menunjukkan gejala apa pun.

Leung mengatakan penelitian timnya menunjukkan penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan sudah terjadi di semua kota besar China dan memperingatkan bahwa pandemi mungkin dekat.

"Kita harus siap, bahwa epidemi khusus ini mungkin akan menjadi epidemi global," katanya kepada South China Morning Post.

Tim medis Hong Kong juga memperkirakan, jumlah infeksi di lima kota besar daratan - Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen dan Chongqing - akan memuncak antara akhir April dan awal Mei.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini