Pada puncak epidemi, sebanyak 150.000 kasus baru akan dikonfirmasikan setiap hari di Chongqing, karena populasinya yang besar ditambah dengan volume perjalanan yang tinggi ke Wuhan.
Tetapi Leung menambahkan bahwa proyeksi mereka bisa terlalu pesimistis karena mereka hanya memperhitungkan tindakan isolasi di Wuhan dan bukan kebijakan intervensi kesehatan lainnya.
Leung, yang duduk di komite penasehat Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor tentang virus corona, menyerukan langkah-langkah drastis untuk mengekang penyebaran virus.
"Langkah-langkah penting dan kejam yang membatasi mobilitas penduduk harus segera diambil," katanya.
Dia menyerukan pembatalan pertemuan massal, bersama dengan penutupan sekolah dan pengaturan kerja-dari-rumah.
Dia juga mengatakan langkah pemerintah Hong Kong untuk menolak masuk semua penduduk Hubei, di mana Wuhan adalah ibukota provinsi, bersama dengan mereka yang telah mengunjungi provinsi itu dalam 14 hari terakhir, adalah "awal yang baik".
Akan tetapi, Leung juga meminta pemerintah untuk mengambil "satu, dua, tiga langkah lagi" dan memperluas cakupan penutupan perbatasan.
“Jadi, pertanyaannya bukan apakah atau tidak untuk melakukan lebih ... Ya, kita harus berbuat lebih banyak. Pertanyaannya sebenarnya adalah, bagaimana kita dapat memastikan bahwa itu layak, dapat dilaksanakan, dan dapat ditegakkan,” katanya kepada South China Morning Post.
Leung menambahkan bahwa tugas pemerintah sekarang adalah mempelajari rencana praktis, seperti pengaturan impor untuk makanan dan pasokan, untuk membuat langkah-langkah lebih lanjut menjadi mungkin.
Sebelumnya, pada konferensi pers bersama dengan Lam dan pejabat kesehatan lainnya pada hari Sabtu, Leung menolak gagasan penutupan perbatasan, dengan mengatakan,
“Selama 20 tahun terakhir, apakah itu flu burung, Sars atau flu babi, kami… tidak pernah menutup perbatasan.”
Sementara itu, direktur jendral Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom tiba di Beijing untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat pada hari Senin, tetapi badan tersebut belum menyatakan epidemi tersebut sebagai darurat kesehatan global.
Sumber: South China Morning Post
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Diramal ada 44.000 kasus corona di Wuhan, medis Hong Kong serukan tindakan kejam!