News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Penanggulangan Bencana

ACT Bagikan Ratusan Alquran dan 21 Ton Paket Makanan untuk Anak-anak Suriah

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bantuan Alquran dibagikan ke rumah asuh dan pusat pengungsian warga Suriah di Reyhanli dan Idlib.

TRIBUNNEWS.COM, IDLIB- Ratusan mushaf Alquran dibagikan untuk anak-anak Suriah di salah satu panti asuhan di Reyhanli.

Ratusan Alquran tersebut diberikan oleh tim Aksi Cepat Tanggap karena sebagian Alquran mereka sudah rusak dan lusuh bahkan untuk membacanya tak jarang mereka memakai Alquran bersama-sama untuk dibaca bergantian.

Selain itu, usai meningkatnya intensitas serangan udara dan eskalasi konflik di Provinsi Idlib hingga ke pusat kota Idlib, ribuan warga Idlib kembali mengungsi ke wilayah utara untuk mencari tempat aman dari serangan pesawat tempur.

Baca: Global-Wakaf ACT Kembali Distribusikan 1.000 Karton Air Minum Wakaf

Baca: Air Minum Wakaf dari Global Wakaf - ACT Telah Hadir di Masjid-Masjid Jakarta

Sejak Desember 2019, total 358 ribu warga Suriah sudah meninggalkan rumah mereka di Idlib. PBB menyebut, kebanyakan para pengungsi itu adalah perempuan dan anak-anak.

Bukan hanya menghadapi ancaman keamanan, para pengungsi juga harus menghadapi cuaca musim dingin yang tidak bersahabat. Hingga kini, para pengungsi masih terus membutuhkan bantuan musim dingin berupa paket pangan, tempat tinggal, pakaian hangat, penghangat ruangan, dan selimut.

Tim Global Humanity Response (GHR)–Aksi Cepat Tanggap juga telah menyiapkan sebanyak 21 ton paket pangan untuk para pengungsi di sana. 525 kepala keluarga atau setara 3.150 jiwa menerima paket-paket pangan tersebut.

Serangan udara di Idlib mengakibatkan kerusakan di berbagai lokasi.

“Mereka adalah pengungsi internal Suriah di Idlib,” terang Firdaus Gurtino dari tim Global Humanity Response (GHR)–Aksi Cepat Tanggap.

Baca: Rambut Gimbal Dua Meter Sukiyah Dipotong oleh Relawan MRI-ACT

 Sejak pecah perang 2011 lalu, keadaan di Suriah amat merugikan warga sipil, terutama anak-anak. United Nations Office for The Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) menyatakan sebanyak 11,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 5 juta yang membutuhkan bantuan segera untuk menyelamatkan hidup.

Jangan biarkan mata kita tertutup, dan enggan membagikan kebahagiaan untuk saudara-saudara di sana. Salurkan donasi terbaik melalui www.indonesiadermawan.id/LetsHelpSyria. (BJN*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini