News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hati-hati Belajar Ninja Jepang, Bisa Mengarah ke Dunia Kejahatan dan Keterkaitan dengan Setan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jinichi Kawakami (70), ninja terakhir di Jepang.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ninja atau shinobi pada dasarnya adalah manusia biasa. Para petani biasa yang memiliki kemampuan khusus termasuk samurai yang memiliki kemampuan ninjutsu menjadi ninja.

Namun kemampuan ninja yang sangat tinggi berbenang tipis dengan dunia gaib.

"Para ninja juga punya kelemahan seperti manusia lain, misalnya terhadap wanita, keinginan memiliki barang, uang dan sebagainya, suka berjudi juga ada, gila kekuasaan, gila penghormatan dan sebagainya," kata Jinichi Kawakami, ninja terakhir Jepang kepada Tribunnews.com belum lama ini.

Itulah sebabnya penguasaan ilmu ninjutsu, gabungan berbagai ilmu bela diri plus berbagai penguasaan obat-obatan, alam dan bahkan penguasaan alam bawah sadar, apabila telah memiliki ilmu dengan tingkat tinggi, sangat berbahaya bagi orang yang tidak stabil dan bersikap buruk.

Baca: 4 Atraksi Wisata yang Tidak Boleh Difoto Saat Liburan ke Luar Negeri

Baca: Liburan ke Jepang, Bisa Dapatkan Tiket Pesawat Gratis Japan Airlines

"Apabila ninja tersebut bersikap buruk, dampak negatifnya banyak, akan berbahaya sekali sebenarnya, bisa ada keterkaitan dengan setan," ungkap Kawakami.

Jinichi Kawakami mengaku sejak usai 6 tahun mengenal ninja dan baru usia 18 tahun serius menekuni ilmu ninjutsu hingga 30 tahun bekerja di Panasonic sebagai engineer setelah lulus sekolah.

Kemudian bekerja di asosiasi pariwisata dan tujuh tahun lalu menjadi profesor ninja di Universitas Mie.

Ilmu ninjutsu diakuinya sampai tak terbatas dan semakin tinggi apabila mempelajari sampai kepada ilmu bawah sadar, berkelana dengan dunia bawah sadar, mengenal ilmu hitam dan sebagainya, sangat berbahaya bagi orang yang berpikiran negatif.

Jinichi Kawakami (70) Ninja terakhir di Jepang saat ini. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Pendidikan menjadi ninja memiliki kurikulum sedikitnya 12 peringkat.

Mulai nikyu, ikkyu, shodan, nidan, sandan, yondan, godan, rokudan, nanadan, hachidan, kyudan dan judan.

Masih ada pula tingkat master yang sebenarnya tidak terbatas dan telah mulai mengenali dunia sihir, black magic dan sebagainya.

Bukan tidak mungkin yang berilmu tinggi bila tidak sadar dan tak bisa kontrol diri akan bersenyawa dengan kalangan setan.

Baca: Ninja Jepang Tak Bisa Digunakan Sebagai Penengah untuk Mendamaikan Ketegangan Antara Iran dan AS

Baca: Orang Indonesia Lebih Mengenal Ninja Jepang daripada Samurai

"Itulah yang berbahaya karena manusia juga punya banyak kekurangan," kata Kawakami.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini