TRIBUNNEWS.COM - Virus Corona masih menjadi isu hangat di berbagai negara.
Di pusat wabahnya, Republik Rakyat Tiongkok atau China, dampak akibat virus corona berakibat fatal.
Kehidupan di sebuah kota di China bernama Handan itupun hampir 'terhenti'.
Kota Handan adalah kota berpenduduk 3 juta orang sekitar 800 km utara dari pusat wabah di Wuhan.
Diberitakan South China Morning Post, jalanan di Kota Handan menjadi sepi pada minggu ini.
Padahal liburan Tahun Baru Imlek secara resmi sudah berakhir pada Minggu (2/1/2020) waktu setempat.
Ternyata, para pejabat pemerintahan setempat telah diberitahu untuk bekerja dari rumah.
Sementara itu pabrik telah diperintahkan untuk tidak melanjutkan produksi sampai waktu yang ditentukan.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Terkecuali jika itu untuk produk yang sangat dibutuhkan, seperti pasokan medis.
Akibatnya sebagian besar restoran, toko, kafe, dan bar tutup.
Sebagian beroperasi pada jam-jam tertentu, seperti halnya dengan mal-mal besar.
Hal itu membuat banyak penduduk tidak dapat membeli kebutuhan sehari-hari.
Termasuk beberapa makanan, karena setelah panik akibat virus, beberapa penduduk mengambil dagangan mereka sendiri sejak hari-hari pertama periode Tahun Baru Imlek.
Sebuah outlet KFC di kota Handan adalah satu di antara beberapa restoran yang buka.
Berbeda dari biasanya saat memesan makanan pelanggan tidak diizinkan masuk.
Mereka harus memesan melalui ponselnya secara online setelahnya mereka menunggu makanan di luar.
Mereka menyebutnya dengan "sistem touchless order dan takeaway" untuk menghindari penularan coronavirus.
Sebenarnya, Kota Handan bukanlah di antara kota-kota yang paling terdampak di China.
Handa hanya memiliki 14 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi pada hari Senin (3/2/2020).
Namun 'penutupan kota' menunjukkan jauhnya kehidupan sehari-hari yang kembali normal di negara tersebut.
Dilaporkan virus itu, yang muncul akhir tahun lalu di Cina tengah kota Wuhan, telah merenggut nyawa 490 orang dan menginfeksi hampir 25.000 di daratan Cina.
Karena virus telah menyebar ke setiap sudut negara, pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menahan wabah tersebut.
Seperti memaksakan 'mengunci' lebih dari dua belas kota di provinsi Hubei yang dihuni oleh puluhan juta orang.
Dan juga membatasi transportasi umum serta mengurangi jam buka toko.
(Tribunnews.com/Inza)