Dalam pos itu, ia menyebutkan bahwa kedua putranya memiliki cacat intelektual, dan bahwa putra sulungnya sudah ditinggalkan sendirian di rumah tanpa ada yang membantunya.
“Putra sulungku menderita kelumpuhan otak, dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Dia tidak bisa bicara, dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri.
Dia sudah sendirian di rumah selama enam hari tanpa ada yang merawatnya.
Tanpa seseorang yang memberinya makan, dan tanpa pakaian pelindung dari pihak berwenang dan rumah sakit setempat, saya khawatir anak saya tidak dapat membuatnya lagi.
Semua orang, tolong bantu mengirim jas pelindung ke rumah saya di Provinsi Hong'an, Provinsi Hubei!"
Pesan ayah tak sampai
Menurut reporter South China Morning Post (SCMP) Laurie Chen, postingan ayah korban di Weibo kemudian dihapus.
Beijing Youth Daily lebih lanjut melaporkan bahwa Yan Cheng seharusnya dipersatukan kembali dengan keluarganya di tempat karantina pada 29 Januari.
Namun, dia telah meninggal sore itu juga.
Seorang perwakilan pemerintah daerah dilaporkan mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten dari Kabupaten Hong telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden tersebut.
Pejabat pemerintah mengatakan mustahil bagi pemerintah untuk meninggalkan seorang anak dengan cerebral palsy sendirian di rumah tanpa ada yang merawatnya.
"Tetapi memang benar bahwa anak itu telah meninggal, para atasan akan menyelidikinya, sehingga secara alami akan ada penjelasan yang adil tentang bagaimana ini terjadi."
Viral 2 Kisah Polisi
Video viral tersebar menceritakan kisah petugas polisi di China seiring dengan hebohnya virus Corona di negara tersebut.