Ia mengatakan bahwa wanita itu telah menerima vaksin flu sebelum tertular.
Lin mengatkaan bahwa sisa pasien yang meninggal karena komplikasi pneumonia dan masalah pernapasan yang terkena flu, belum menerima vaksin.
Pejabat CDC mengatakan, H1N1 telah menjadi tipe virus dominan di Taiwan selama tiga bulan terakhir.
"Selama musim ini, ada 771 kasus influenza dengan komplikasi parah sejak 1 Oktober 2019, termasuk 56 kematian," ujar seorang juru bicara CDC.
Dari kasus yang parah, 41 persen pasien berusia lebih dari 65 tahun, 32 persen lainnya berada di kelompok usia 50-64 tahun.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa 98 persen dari pasien itu belum menerima vaksi flu babi dan hampir 80 persen memiliki penyakit kronis.
Ia meminta warga untuk mendapatkan vaksin flu untuk melindungi diri mereka dengan lebih baik.
"Tidak ada dari 43 pasien yang meninggal akibat komplikasi flu babi dalam tiga bulan terakhir yang telah divaksinasi," ujarnya.
CDC telah mengoperasikan kampanya vaksinasi influenza musiman sejak 15 November 2019 lalu, menawarkan suntikan gratis kepada penduduk setempat dalam tiga kelompok: bagi siswa di sekolah dasar hingga menengah, pekerja perawatan kesehatan, dan warga senior.
(Tribunnews.com/Whiesa)