TRIBUNNEWS.COM - Kepala Tim Investigasi Iran, Hassan Rezaeifar buka suara terkait penyelidikan Pesawat Ukraiana International Airlines yang ditembak jatuh tak jauh dari Teheran.
Soal peristiwa tersebut, Iran menyatakan akan terus bekerja sama dengan Ukraina dan negara-negara lain.
Meskipun rekaman audio komunikasi bocor dan menjadi berita utama di seluruh dunia.
Dikutip dari CBC, rekaman audio yang memperdengarkan percakapan antara menara bandara di Teheran dan seorang pilot pesawat lain.
Pesawat tersebut yakni Pesawat Aseman Airlines dengan nomor penerbangan No. 3768 yang waktu kejadian terbang cukup dekat dengan Teheran.
Pada Senin (3/2/2020) media Iran melaporkan pihak Iran tidak akan berbagi bukti dengan Ukraina karena rekaman audio tersebut bocor.
Langkah tersebut lantas menimbulkan pernyataan tentang akses Kanada ke penyelidikan akan terpengaruh?
Dalam e-mail konfirmasi yang diterima CBC NEWS, penyelidik Iran menyatakan tidak ada kesulitan ke depannya dalam kasus ini.
"Ukraine Investigation Authority (NBAAI) mengkonfirmasi kepada kami bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab untuk mempublikasikan file audio PS752 baru-baru ini," kata Hassan Rezaeifar.
"Jadi tidak ada masalah untuk bekerja dengan mereka," tuturnya.
"Kami telah bekerja sama dengan semua negara yang terlibat berdasarkan 'Lampiran 13' pada Konvensi International Civil Aviation Organization (ICAO) dan melanjutkan kerja sama kami," terangnya.
PBB Tekan Iran Atas Permintaan Kanada
Dikabarkan, Kanada tidak percaya kepada Iran terkait keahlian dalam mempelajari rekaman data penerbangan.
Khususnya rekaman data dari Pesawat Ukraina International Airlines dengan kode penerbangan PS752.