News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Bawang Putih Melonjak hingga 70 Persen di Tengah Kekhawatiran Terhadap Wabah Virus Corona

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang menunjukkan bawang putih dagangannya di Pasar Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (5/2/2020). Menurut pedagang aktivitas jual beli di pasar mulai kembali normal setelah sebelumnya warga memilih tidak beraktivitas di luar rumah karena kedatangan 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China terkait merebaknya virus Corona untuk menjalani proses observasi di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko, menuturkan Indonesia sudah memiliki rencana untuk mengeluarkan izin impor bawang putih pada Minggu ini untuk menghentikan kenaikan harga bawang putih.

Lebih lanjut, Mansuri menegaskan Indonesia hanya memiliki persediaan bawang putih untuk satu bulan.

Produksi lokal, berdasar penuturan Musri, hanya menyumbang 10 persen dari permintaan tahunan untuk bawang putih.

Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, China memproduksi lebih dari 22 juta ton bawang putih pada 2018 lalu.

Pedagang menunjukkan bawang putih dagangannya di Pasar Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (5/2/2020). Menurut pedagang aktivitas jual beli di pasar mulai kembali normal setelah sebelumnya warga memilih tidak beraktivitas di luar rumah karena kedatangan 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China terkait merebaknya virus Corona untuk menjalani proses observasi di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Wakil Ketua Asosiasi Importir Umbi Lapis Indonesia Buka Suara

Diwartakan Kompas.com, Wakil Ketua Asosiasi Importir Umbi Lapis Indonesia, Haryanto Simarmata menanggapi kenaikan harga bawang putih di pasar Indonesia.

Ia membenarkan jika wabah virus corona menjadi sebab melambungnya harga bawang putih.

"Ya salah satu karena virus corona," kata Haryanto yang dikutip dari Kompas.com.

Haryanto menambahkan, selain banyak pemasok di China menghentikan pasikannya, persetujuan izin dari Kementerian Pertanian juga mandek pasca mewabahnya virus corona.

"Kemarin tidak perku disetujui, karena importir lebih perlu menunggu untuk tidak diundang dulu," terangnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini