TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Virus corona yang tengah menjadi perbincangan publik, semakin meresahkan.
Hal tersebut dikarenakan hingga Selasa (11/2/2020) malam, sudah ada 43.114 orang terinfeksi dan 1.018 pasien meninggal dunia akibat virus corona ini.
Para ilmuwan di London School of Hygiene and Tropical Medicine, pusat penelitian publik di Camden, menyusun model matematika untuk memperkirakan penularan virus corona di Wuhan.
Dikutip dari businessinsider.sg, menurut analisis mereka, virus corona kemungkinan akan memuncak pada pertengahan hingga akhir Februari, meskipun masih ada ketidakpastian kapan dan seberapa luas puncaknya.
Baca: WHO Ingatkan Indonesia Bersiap Penyebaran Novel Corona Virus
Baca: 83 Orang di Sumut Jalani Karantina Rumah Terkait Virus Corona
Para peneliti mendasarkan prediksi mereka pada asumsi tentang virus, termasuk bahwa masa inkubasi standar adalah 5,2 hari dan bahwa populasi Wuhan yang berisiko sekitar 10 juta orang.
Adam Kucharski, seorang profesor asosiasi epidemiologi penyakit menular di pusat penelitian mengatakan kepada Bloomberg bahwa berdasarkan data saat ini, virus corona cenderung memiliki "prevalensi puncak" 5% dari populasi Wuhan.
Menurut Kucharski, ini dapat menerjemahkan setidaknya satu dari setiap 20 orang di Wuhan pada saat virus corona memuncak, atau sekitar 500.000 orang.
Pada Minggu malam, pemerintah Hubei memperkirakan bahwa ada total 29.631 kasus virus di provinsi Hubei, termasuk 16.902 di Wuhan.
Baca: Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Tembus 1.000 Orang, Pejabat Senior Cina Dicopot
Pemerintah memperkirakan tingkat kematian untuk penyakit di Kota Wuhan sekitar 4%, pada hari Minggu.
Pihak berwenang China telah mengkarantina Wuhan dan sekitar 15 kota Cina lainnya untuk mengekang penyebaran penyakit, yang menyebabkan penutupan pada sekitar 60 juta orang.
Baik korban tewas dan jumlah pasien yang terinfeksi, sekarang melebihi yang dari wabah SARS 2003 .
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu menyatakan, wabah itu merupakan darurat kesehatan masyarakat.
Kemudian Presiden China Xi Jinping mengatakan virus itu menimbulkan "ancaman besar."
Menkes Terawan Kabarkan Kondisi Terkini WNI di Natuna
Observasi virus corona terhadap WNI yang saat ini tengah di karantina di Natuna, akan segera selesai.
Diketahui, selesainya observasi virus corona kepada para WNI dari China ini akan rampung pada Sabtu (15/2/2020) mendatang.
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto menyampaikan, pihaknya masih melakukan rapat koordinasi tentang teknis pemulangan 238 WNI yang sedang diobservasi di Natuna.
Baca: Pasien Virus Corona di Kota Wuhan Cina Hibur Diri Dengan Menari dan Membaca Buku
Baca: Jokowi Minta Informasi Soal Virus Corona Diupdate Pagi, Siang, dan Malam
Seperti yang diketahui, Pulau Natuna dipilih sebagai lokasi observasi virus corona karena merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI.
Di pulau tersebut proses evakuasi dilakukan dengan mendirikan tenda di Hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau.
"Jadi Sabtu ini, tanggal 15 itu berarti selesai ya. Tapi kami masih rapat koordinasikan untuk bagaimana teknik pemulangan dan sebagainya. Itu kan perlu dikoordinasi pakai pesawat apa, ke mana, mereka punya alamat sendiri-sendiri," ujar Terawan, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Meski belum ditentukan kapan mereka akan dipulangkan, akan tetapi tanggal 15 Februari 2020 nanti mereka telah selesai diobservasi.
Baca: Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Cina Akibat Wabah Virus Corona Akan Berdampak Terhadap Indonesia
Baca: Peneliti Harvard Menduga Indonesia Tak Mampu Deteksi Virus Corona, Kemenkes: Itu Namanya Menghina
Terawan juga memastikan, 238 orang WNI yang diobservasi itu dalam kondisi sehat.
"Mereka sehat, kalau tidak sehat ya gimana. Kami yakin karena dia datang dengan sehat, ini posisinya adalah kondisi sehat," kata dia.
(Tribunnews.com/Whiesa) (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)