News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gadis Asal Inggris Hamil 9 Bulan di Camp ISIS, Mengaku Hidupnya Kini Berantakan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota ISIS berserta istri dan anak-anak mereka keluar dari desa Baghouz di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, Kamis (14/3/2019).

"Saya bahkan, tidak diberi tahu oleh pejabat pemerintah."

"Saya diberi tahu wartawan."

Dia mengira, bisa kembali ke Inggris karena tidak melakukan kejahatan apapun.

"Aku pikir, aku akan sedikit diberi pengecualian karena aku tidak melakukan kesalahan sebelum datang ke ISIS," jelasnya.

Pengacara Shamima, mengatakan mereka akan mengajukan banding terhadap keputusan pencabutan kewarganegaraan ini.

Shamima melakukan tindakan hukum, melalui Kantor Pusat Pengadilan Tinggi dan Komisi Banding Imigrasi Khusus (SIAC).

Pengadilan ini khusus menyelesaikan permasalahan kewarganegaraan Inggris, dengan alasan keamanan nasional.

Pengacara gadis 20 tahun itu, berpendapat bahwa keputusan pencabutan kewarganegaraan itu melanggar hukum.

Selain itu, juga melanggar kebijakan hak asasi manusia.

Ini menjadikan Shamima, tidak memiliki kewarganegaraan apapun.

Kondisi ini, bisa menjerumuskannya pada perlakuan tidak manusiawi karena dia tidak memiliki negara yang bisa melindunginya.

Namun, pada putusan awal bulan ini, Hakim Agung Elisabeth Laing mengatakan kewarganegaraan Inggris Shamima dicabut.

Tetapi, dia bisa menjadi warga negara Bangladesh lantaran ibunya berasal dari sana.

Jadi, dia dianggap memiliki kewarganegaraan berdasarkan keturunan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini