TRIBUNNEWS.COM - Dua warga Iran meninggal dunia setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Rabu (19/2/2020).
Kasus kematian 2 orang tersebut merupakan kasus kematian yang pertama di Timur Tengah.
"Dua orang lanjut usia meninggal dunia karena virus corona di kota suci Qom, Teheran," ujar Alireza Vahabzadeh, penasihat menteri kesehatan Iran kepada Aljazeera.
"Kedua pasien menderita infeksi paru-paru akut akibat virus corona."
Sebelumnya, di hari yang sama, Kianoush Jahanpour, juru bicara kementerian kesehatan Iran, mengatakan kedua orang itu baru saja dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Kemungkinan besar kedua pasien tersebut tidak bisa bertahan karena rendahnya tingkat kekebalan tubuh dan usia yang sudah tua.
Belum ada informasi langsung tentang jenis kelamin dan usia pasti para korban.
Baca: Muncul Temuan Baru, Virus Corona Berasal dari Laboratorium Penyakit Menular di Wuhan
Baca: UPDATE Virus Corona, Kamis 20 Februari 2020: 14.550 Orang Sembuh, 2.123 Pasien Meninggal
Covid-19, nama resmi virus corona, pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan di China pada akhir Desember 2019.
Sejak itu, virus menyebar dan telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di daratan China serta menginfeksi lebih dari 75.000 orang secara global.
Dua pasein di Iran ini merupakan kasus pertama di Iran dan kasus kematian ketujuh dan kedelapan yang disebabkan oleh virus corona di luar China daratan.
Bulan lalu, Uni Emirat Arab adalah negara pertama di Timur Tengah yang melaporkan adanya kasus virus corona.
Pembentukan unit darurat
Sementara itu, dalam kunjungan sebelumnya pada hari Rabu (19/2/2020) ke Qom untuk menilai situasi, Qasem Jan-Babaei, wakil menteri kesehatan Iran, mengatakan kepada kantor berita setempat bahwa kementerian telah membentuk unit darurat untuk perawatan penyebaran virus corona.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari berjabat tangan dan berciuman, untuk menjaga kebersihan pribadi"