TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya ke Raja Malaysia.
Seperti dikutip dari Thestar, Senin (24/2/2020), Mahathir menyerahkan surat kepada Dipertuan Agung pada Senin siang, sekitar pukul 12 siang.
Keputusan dibuat menyusul dinamika politik dalam koalisinya yang menginginkan dirinya mundur dan digantikan oleh Anwar Ibrahim, pada Mei 2020 mendatang.
Sebelumnya, Mahatir kembali dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 2018.
Baca: Wan Aziza Diramalkan akan jadi PM Wanita Pertama setelah Mahathir Mohamad Mundur dari Jabatannya
Perdana Menteri berusia 94 tahun itu didukung Pakatan Harapan yang terdiri dari sejumlah partai, yakni Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pimpinan Mahatir, Partai Amanah Negara, Democratic Action Party (DAP), hingga Partai Keadilan Rakyat pimpinan Anwar Ibrahim.
Dalam kesepakatan awal, Mahatir harus mundur setelah dua tahun menjabat atau pada Mei 2020.
Baca: BREAKING NEWS: Mahathir Mohamad Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia
Sementara itu, Anwar Ibrahim sendiri sedang menghadapi kasus hukum yang dilaporkan oleh mantan asistennya Muhammas Yusoff Rawther karena kasus pelecahan seksual.
Anwar bukanlah baru orang bagi Mahatir, ia merupakan mantan wakil perdana menteri masa jabatan Mahatit tahun 1981-2003.