TRIBUNNEWS.COM - Mahathir Mohamad telah mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 24 Februari 2020.
Namun di hari yang sama, Raja Malaysia juga menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri sementara sampai perdana menteri yang baru dipilih.
Selain mundur sebagai perdana menteri, Mahathir juga mengundurkan diri dari partainya, PPBM atau Parti Pribumi Bersatu Malaysia).
Sejarah mundurnya Mahathir kemungkinan besar berkaitan dengan peristiwa politik tahun 1998 lalu.
Seperti yang dilansir Mashable SE Asia, Mahathir menjabat sebagai perdana menteri untuk yang pertama kalinya.
Kala itu, Anwar Ibrahim adalah wakil Mahathir sebelum Anwar dipenjara karena kasus sodomi.
Mahathir kemudian turun jabatan pada tahun 2003, satu tahun sebelum Anwar dibebaskan dari penjara.
Antara tahun 2004 hingga 2018, banyak hal terjadi.
Najib Razak menjadi perdana menteri dan Anwar memimpin koalisi oposisi bersatu.
Mahathir dan Anwar kemudian bersatu lagi untuk mengalahkan Najib tahun 2018, di mana usaha mereka berhasil.
Sebagai balasan, Anwar dibebaskan dari penjara (Anwar dipenjara untuk yang kedua kalinya saat masa pemerintahan Najib).
Anwar pun dijanjikan akan dijadikan penerus Mahathir sebagai perdana menteri nantinya.
Mahathir berjanji pada Anwar akan menyerahkan jabatannya pada Anwar setelah ia menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun.
Mengapa Mahathir Mengundurkan Diri?