"Bayi gajah dimakan di depan ibunya, sementara mereka berjuang untuk membebaskan diri dari lumpur."
"Itulah kerasnya kehidupan di alam liar," tulis Jens.
Saat induk gajah berjuang menyelamatkan nyawanya, di sisi lain hyena dan hewan buas lain menunggu kematian gajah.
Kematian gajah itu akan menjadi 'pesta' untuk hyena dan hewan buas lainnya.
"Di sisi lain, klan hyena akan hidup selama seminggu lagi dengan pesta...," lanjut Jens.
Meski nyawanya sudah diujung tanduk, namun terlihat induk gajah tak berhenti berjuang.
Induk gajah bahkan sempat melemparkan lumpur menggunakan belalainya.
Cara itu digunakan untuk mengusir hewan-hewan buas yang terus menggerogoti bangkai anaknya.
Namun itu semua sia-sia.
Baca: Usai Teor Harimau, Warga Desa Air Bening dan Desa Ketapat Bening Diteror Gajah
Baca: Ular Piton Sepanjang 3 Meter Makan Belasan Ayam, Saat Ditangkap Ukurannya Bikin Warga Takut
Baca: Induk Harimau Sumatera di Bukittinggi Melahirkan 2 Anak Berjenis Kelamin Betina
Baca: Seekor Anjing Peliharaan Mati Keesokan Harinya Usai Menggigit 3 Anggota Keluarga Sang Majikan
Dilansir World of buzz, perlahan induk gajah itu mati karena kelapan dan dehidrasi saat menunggu penyelamatan.
Jens sempat mempertimbangkan kembali untuk mengunggah foto-foto itu.
Benar saja, ketika foto-foto itu diunggah, Jens mengaku mendapat komentar beragam.
Banyak dari warganet yang meluapkan kebencian padanya.
Mereka berpikir seharusnya Jens membantu menyelamatkan gajah itu bukan mengabadikannya.