Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Hokkaido, Jepang, Naomichi Suzuki mendeklarasikan keadaan darurat di wilayahnya terkait menyebarnya wabah virus corona, Jumat (28/2/2020).
Akibatnya para penduduk di Hokkaido mulai merasa kebingungan setelah Deklarasi Keadaan Darurat diumumkan, Jumat (28/2/2020) kemarin.
"Saya akan melakukan semua yang bisa saya lakukan. Saya ingin Anda tidak pergi ke luar untuk inisiatif dua hari ini, Sabtu dan Minggu," ungkap Gubernur Hokkaido, Naomichi Suzuki, Jumat (28/2/2020) kemarin.
Deklarasi darurat diumumkan pada tanggal 28 Februari sampai tanggal 19 Maret 2029.
Alasannya untuk melindungi kehidupan dan kesehatan terutama mengantisipasi wabah virus corona.
"Ya, saya terkejut. Bahkan jika kamu diberitahu untuk tidak ke luar, kamu berbicara tentang apa yang kamu lakukan untuk bekerja," ungkap Naoshima, warga Hokkaido kepada Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).
Baca: Adu Mulut Suami Istri Berucung Maut, Lina Tikam Suami Berkali-kali, Jasad Diseret, Kemaluan Dipotong
Baca: Ciuman Perpisahan Terakhir BCL kepada Ashraf Sinclair: Aku dan Noah Akan Jaga Diri Baik-baik
"Karena pesta perpisahan dimulai pada pertengahan Februari, tidak mungkin bagi orang untuk berkumpul, jadi semuanya dibatalkan," kata seorang pemilik restoran.
Sementara itu fasilitas komersial besar di Chuo-ku, Sapporo akan ditutup sementara pada tanggal 29 Februari hari ini dan pada tanggal 1 Maret besok, kecuali untuk beberapa bagian.
Department Store Marui Imai dan Mitsukoshi akan ditutup sementara kecuali untuk toko kelontong pada tanggal 1 Maret 2020.
Bahkan kemarin pertandingan Curling di Sapporo tanpa penonton.