TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Keluarga wanita bernama Renae Marsden masih belum sembuh dari kehilangan sosok Renae usai meninggal sejak 2013 silam.
Renae meninggal saar berumur 20 tahun dengan cara bunuh diri.
Ia tega melakukan itu pada dirinya sendiri setelah pacar online-nya meminta putus dengannya.
Pacarnya bernama Brayden Spiteri dan telah menjalin hubungan dari November 2011 silam sampai kematian Renae pada Agustus 2013.
Renae telah merencanakan untuk menikah dengan Brayden.
Meski telah berhubungan 2 tahun, Brayden mengatakan masih berada di balik jeruji besi di penjara Goulburn, sehingga mereka tidak bisa bertemu satu sama lain.
Lebih dari 11.000 pesan sudah saling mereka kirimkan, termasuk foto sensual yang dikirim oleh Renae.
Brayden dipercaya memiliki perilaku 'bad boy', tubuh berotot dan senyum manis seperti yang ditunjukkan di foto.
Baca: Langkah Pengisian Sensus Penduduk Online 2020, Simak 3 Tips Agar Dapat Mengisi Sensus dengan Lancar!
Baca: Wabah Virus Corona, Komisi V DPR Minta Pembatasan Penerbangan Keluar Negeri dan Masuk Indonesia
Brayden ditahan di penjara atas kecelakan bermotor di mana temannya meninggal dan menukar hak kunjungannya untuk hukuman lebih manusiawi.
Renae sangat mencintai Brayden.
Dia bahkan membuat tato nama belakang Brayden di tubuhnya, seperti dikutip dari Daily Mail.
Perencanaan menikah tersebut diimpikan Renae setelah Brayden keluar dari penjara, yang dijanjikan akan terjadi sebelum ulang tahun Renae ke-21.
Namun tiba-tiba saja Brayden meminta putus dan Renae depresi sehingga bunuh diri.
Di hari kematian Renae pada pukul 2.59 siang, ibu Renae, Teresa menerima pesan dari ponsel Brayden.