TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona atau Covid-19 semakin masif, hingga kini telah menjangkit 109 negara di dunia.
Di Italia, korban jiwa akibat virus asal China ini meningkat drastis melebihi Korea Selatan sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi setelah China, Minggu (8/3/2020).
Melansir laman Channel News Asia, jumlah kematian di Italia hampir tiga kali lipat dari 133 orang menjadi 366 orang.
Warga yang terinfeksi pun meningkat dalam satu hari dari 1.492 orang menjadi 7.375 orang.
Oleh karena itu, seperempat populasi di Italia pun dikarantina.
Baca: Pemerintah Pastikan Pasien Kasus 06 Tertular Virus Corona di Kapal Diamond Princess
Pemerintah Italia juga mengumumkan aturan yakni melarang orang memasuki atau meninggalkan wilayah bagian utara Lombardy.
Langkah-langkah tersebut diberlakukan sampai 3 April 2020 mendatang.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyatakan akan mengambil langkah-langkah serius untuk mengatasi dampak wabah virus corona ini.
Hal itu dilakukan untuk memerangi krisis di negri spaghetti ini setelah pemerintah menghentikan banyak pusat industri dan bisnis.
Italia menjadi negara di Eropa yang paling terdampak virus corona.
"Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan melakukan pemulihan secara besar-besaran"
"Untuk keluar dari keadaan darurat ini kami akan menggunakan semua sumber daya manusia dan ekonomi," kata Giuseppe Conte dikutip dari Channel News Asia.
Tindakan yang diumumkan pada akhir pekan itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Italia.
Fasilitas olahraga, bar dan restoran ditutup untuk membatasi penularan virus corona.