News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cerita Wanita Sembuh dari Corona, Isolasi Diri, Tak ke Rumah Sakit

Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - RSUP Sanglah menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita positif Virus Corona telah membagikan ceritanya berjuang hingga sembuh dari Covid-19.

Dirinya membagikan ceritanya melalui laman Facebook pribadinya, bagaimana rasanya didiagnosis dan menderita gejala penyakit mematikan tersebut.

Disebutkan wanita bernama Elizabeth Schneider asal Seattle, Amerika Serikat terpapar Covid-19 di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh temannya.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Elizabeth menceritakan, tak seorang pun di pesta kecil tersebut batuk atau menunjukkan tanda-tanda gejala Virus Corona.

Tetapi dalam tiga hari, 40 persen dari tamu di pesta tersebut sakit, semua menderita dengan gejala yang terkait dengan virus corona termasuk demam tinggi.

"Gejala-gejalanya tampak berbeda tergantung pada kondisi juga usia Anda," ujarnya dilansir dari Mirror.co.uk, Jumat (13/3/2020).

"Sebagian besar teman saya yang mendapatkan sakit tersebut berusia sekitar 40-an hingga awal 50-an, dan saya sendiri berusia pertengahan 30-an."

Elizabeth Schneider (Gambar: Facebook Via Mirror.co.uk) (Gambar: Facebook Via Mirror.co.uk))

Pihaknya menyebut sakit yang dirasakannya yakni sakit kepala, demam selama tiga hari, sakit tubuh yang parah dan nyeri sendi, dan juga kelelahan yang parah.

"Saya mengalami demam tinggi pada malam pertama ke 103 derajat dan akhirnya turun menjadi 100 dan kemudian tingkat rendah 99,5 derajat," tuturnya.

Baca: Pelatih Arsenal Mikel Arteta Positif Virus Corona: Mengecewakan!

Baca: Di Tengah Isu COVID-19, Promosi Wisata Indonesia di Moskow Jalan Terus

"Beberapa orang mengalami diare. Suatu hari saya merasa mual. ​​Setelah demam hilang, ada yang tersumbat di hidung, juga sakit tenggorokan .

"Hanya sedikit dari kita yang menderita batuk gatal ringan. Sangat sedikit yang mengalami sesak di dada atau gejala pernapasan lainnya."

Gejala-gejalanya berlangsung antara 10 dan 16 hari, tetapi untungnya tidak satupun dari mereka dirawat di rumah sakit.

Terlepas dari gejalanya, Elizabeth mengatakan banyak dari rekan-rekannya yang datang di pesta tersebut  berjuang untuk dites.

Dia akhirnya melalui Seattle Flu Study, dan dengan cepat diberitahu bahwa dirinya positif Virus Corona.

Penggambaran virus corona (unsplash/Viktor Forgacs)

Setelah dirinya dites dan dinyatakan postif Corona, ia pun melakukan isolasi diri, dan berjuang untuk pulih.

Dia sekarang telah menyelesaikan masa isolasi diri dan gejalanya telah hilang tetapi dia masih sangat berhati-hati.

"Saya telah melampaui tenggat waktu, sehingga saya tidak lagi mengasingkan diri namun saya menghindari aktivitas berat dan kerumunan besar."

Baca: Cara Singapura Yakinkan Warga agar Tetap Tenang Hadapi Corona

Dia sekarang memiliki peringatan untuk orang-orang di seluruh dunia karena coronavirus terus menyebar.

"Mencuci tangan tidak menjamin Anda tidak akan sakit, terutama ketika orang tanpa gejala menular dan bisa berdiri tepat di sebelah Anda dalam situasi sosial apa pun."

"Saya juga benar-benar percaya kurangnya pengujian mengarah pada orang-orang yang percaya bahwa mereka hanya flu. Dan orang-orang yang lebih buruk tanpa gejala juga menyebarkannya seperti dalam kasus seseorang yang menghadiri sebuah pesta atau pertemuan sosial yang tidak memiliki gejala."

Dirinya juga memberikan saran kepada orang-orang untuk terus menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari Virus Corona.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini