TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia akan segera menelusuri peserta Tabligh Akbar di Malaysia yang berasal dari Indonesia.
Hal tersebut menyusul adanya laporan dari berbagai negara, bahwa beberapa kasus positif Covid-19 ternyata memiliki kaitan dengan acara tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari KompasTv, Minggu (15/3/2020), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah akan mengerahkan tim reaksi cepat untuk menelusuri sekitar 600 jemaah dari Indonesia yang hadir di acara tersebut.
"Setiap ada klaster baru, tim reaksi cepat kita pasti langsung masuk. Tadi saya sampaikan tim reaksi cepat yang dibantu dari intelijen dari BIN, dibantu dari intelejen TNI dan dari Polri," kata Jokowi.
"Setiap ada yang baru pasti langsung ini bergerak," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahya Sumirat mengaku belum mendapat keterangan resmi mengenai jumlah WNI yang ikut hadir di acara tersebut.
"KBRI Kuala Lumpur belum bisa mengkonfirmasi jumlah resmi berapa warga Indonesia, yang hadir di acara Tabligh Akbar, jemaah tabligh itu," ujar Agung saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Pihak KBRI menyatakan sudah melakukan penelusuran, dan mencari keterangan dari berbagai sumber, namun hingga kini belum ada informasi valid mengenai jumlah peserta tersebut.
Agung mengatakan bahwa sudah ada satu WNI peserta Tabligh Akbar yang telah melapor ke KBRI, dan peserta tersebut diketahui dalam keadaan sehat.
"Menurut Informasi dari sumber ini, dari bapak yang melapor ini, kelihatannya ada yang berasal dari Indonesia, dan juga ada yang berasal dari WNI yang tinggal di Malaysia," ujar Agung.