Selain berada di usia tua, ia merasa tubuhnya bugar dan tidak punya masalah kesehatan lain, sehingga ia hanya mencoba mengonsumsi dua butir paracetamol tiga kali sehari, makan sup, dan minum lemon ketika butuh.
"Ini membawa efek ajaib yang bisa mengembalikan nafsu makanku," katanya.
Selain itu, ia menjaga jarak dengan sang suami, yaitu Sir Simon Wessely, mantan presiden the Royal College of Psychiatrists dan hanya berkomunikasi melalui ponsel.
Baginya, corona virus adalah penyakit terberat yang pernah dialaminya.
Namun, ia bersyukur karena bisa sembuh dan bisa membantu orang lain yang sedang mengalami krisis itu.
Meski menganggap kondisi ini sebagai sakit terparah yang pernah dialaminya, Gerada tidak merasa nyawanya dipertaruhkan.
"Tubuhku melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk melawan infeksi ini. Aku bisa mengerti mengapa orang khawatir, tetapi mayoritas, akan bertahan, seperti aku," tuturnya.
Ia menyarankan setiap keluarga agar punya perencanaan jika mereka suatu saat terkena virus corona.
"Dan ingatlah, kebanyakan orang akan baik-baik saja, bahkan jika terinfeksi," kata dia.
(Kompas.com/Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survivor Ibaratkan Terinfeksi Corona seperti Tanding dengan Mike Tyson"