Wilayah yang lebih miskin dan kurang memiliki fasilitas kesehatan.
Screening dan Counting
Dunia tiba-tiba menyadari tidak memiliki cukup alat tes untuk menyaring COVID-19.
Negara seperti Italia menangani masalah ini dengan hanya menguji mereka yang sudah menunjukkan gejala seperti demam dan batuk kering.
Sebelumnya, Korea Selatan memiliki kit dan sarana untuk melakukan lebih dari 10.000 tes dalam satu hari.
Kemudian, Jerman mengikuti model yang sama dan angka kematiannya mulai turun begitu infeksi COVID-19 yang ringan mulai dihitung.
Ini sebagian menjelaskan mengapa tingkat kematian Italia sangat tinggi dan mengapa COVID-19 terkandung lebih cepat di beberapa negara lain.
Baca: Apresiasi Tenaga Medis Tangani Corona, Perempuan Golkar Beri Bantuan ke Warga dan 6 RS di DKI
Baca: Partai Golkar Instruksikan Kadernya Jaga Stabilitas Keamanan di Tengah Pandemi Corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)