News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perayaan ke-50, Bumi Sedang dalam Kondisi Terbaiknya di Tengah Wabah Virus Corona

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Warga menandatangani kain putih bertuliskan Save Our Earth yang dipasang Alifa Kids di area Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu (22/9/2019). Tindakan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye Zero Plastic yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong kresek, sedotan plastik, dan styrofoam. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

1. Efek wabah virus corona pada lapisan ozon

Komponen paling penting yang menyebabkan lapisan ozon berlubang adalah penggunaan gas chlorofluorocarbon (CFC) yang digunakan di dalam kulkas dan semprotan.

Menurut Darvish, untungnya, gas-gas ini belum digunakan selama bertahun-tahun, itulah sebabnya lapisan ozon telah diperbaiki selama lebih dari satu dekade.

Protokol Montreal untuk Konvensi Wina, yang mengakui tanggung jawab negara-negara untuk memperbaiki lapisan ozon dan telah menjadi salah satu konvensi lingkungan paling sukses, telah menyelamatkan lapisan ozon.

Ada laporan bahwa pergerakan satelit, pesawat terbang, rudal dan kegiatan semacam itu juga dapat mempengaruhi lapisan ozon.

Beberapa di antaranya secara alami telah menurun tajam selama dua bulan terakhir.

2. Meningkatnya keanekaragaman hayati

Menurut Darvish, menurunnya keberadaan manusia di daerah dan habitat alami sejak pandemi virus corona, membuat kehidupan satwa liar meningkat secara drastis.

Sebelumnya, populasi satwa liar di banyak negara telah menurun dari 29 sampai 40 persen selama dekade terakhir.

Namun, perbaikan dan peningkatan populasi satwa liar mulai tampak sejak pandemi virus corona berlangsung.

Dampak positif dari wabah virus corona lainnya terkait keanekaragaman hayati adalah berkurangnya wisatawan di habitat alami.

Industri pariwisata yang menurun tajam membuat aktivitas seperti berkemah dan berwisata di habitat alami satwa liar berkurang drastis dan mengurangi kebakaran hutan. Namun, ada dampak buruknya juga.

"Di sisi lain, kita menghadapi peningkatan penyelundupan kayu oleh masyarakat lokal karena mendapat penghasilan akhir-akhir ini jauh lebih sulit."

Mengapa ketidakhadiran manusia menjadi sifat alami?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini