News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ahli Obat-obatan di AS Ini Mengaku Dipecat karena Tak Sepaham dengan Donald Trump

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Keraguan tentang kemanjuran anti-malaria sebagai obat Covid-19 dan kurangnya bukti terkait efektivitasnya, sempat menurunkan antusiasme Trump dengan obat itu.

Namun di saat wabah ini mulai mengganas di Amerika pertengahan Maret lalu, Trump membuka laporan anekdotal tentang korban virus corona yang pulih dengan cepat setelah menggunakan obat anti-malaria.

Kembali pada pernyataan Bright, dia dengan tegas menolak memberikan klorokuin untuk masyarakat AS.

"Sementara saya siap untuk melihat semua pilihan dan berpikir 'di luar kotak' untuk perawatan yang efektif, saya benar menolak upaya untuk memberikan obat yang tidak terbukti sesuai permintaan kepada masyarakat Amerika," kata Bright, dikutip dari Al Jazeera

Baca: Intelijen AS Pantau Kim Jong Un, Presiden Korea Utara Ini Disebut dalam Bahaya Besar setelah Operasi

Baca: Petugas Medis Ini Hadapi Demonstran Anti-Lockdown di AS, Diteriaki namun Tidak Bergeming

Bright mengatakan pemerintah AS telah mempromosikan obat-obatan sebagai meskipun mereka tidak memiliki penelitian ilmiah.

Menyusul pencopotannya ini, Bright menggandeng firma hukum Katz, Marshall & Banks untuk membawanya ke jalur hukum.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, yang mengawasi BARDA, mengatakan pada Selasa lalu bahwa Bright telah dipindahkan ke jabatan yang lain.

Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci menilai Bright akan menerima tanggung jawab lebih besar di peran barunya ini.

Sementara itu, otoritas BARDA masih bungkam dengan kabar pemecatan ini.

Bright adalah seorang ahli vaksin dan terapi.

Dia diangkat sebagai direktur BARDA pada 2016 silam sebelum Trump menjabat sebagai presiden.

Trump telah berulang kali mempromosikan klorokuin dan hydroxychloroquine sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19.

Ketika ditanya tentang kasus Bright pada konferensi pers media harian pada Selasa lalu, Trump mengatakan dia tidak akrab dengan pejabat itu.

"Aku tidak pernah mendengar tentang dia. Seorang pria mengatakan dia dikeluarkan dari pekerjaan. Mungkin dia mungkin, dia tidak. Kamu harus mendengar pihak lain," katanya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini