News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Satu Minggu Tak Ada Kasus Baru Virus Corona, Vietnam Longgarkan Lockdown

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Foto memperlihatkan penduduk Vietnam yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona hingga 7 April 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Warga Vietnam mulai melanjutkan kegiatan yang sempat dilarang oleh pemerintah.

Sebagaimana diketahui, Vietnam memberlakukan lockdown selama tiga minggu karena Covid-19 merebak di negara tersebut.

Ketika matahari terbit, penjual mie gelas tersenyum karena akhirnya bisa berjualan lagi, Jumat (24/4/2020).

Mengutip dari VOA News, di tempat lain, sekelompok orang pergi ke lapangan tenis dan bermain

Lockdown nasional di Vietnam diberlakukan sejak 1 April 2020.

Baca: Studi Oxford Sebut Vietnam Layak Longgarkan Lockdown

Baca: Begini Upaya Vietnam Tangani Pandemi Corona, Galakkan Karantina dan Skeptis pada Angka di China

ILUSTRASI - Foto memperlihatkan penduduk Vietnam yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona hingga 7 April 2020. (VATSYAYANA / AFP)

Selama satu pekan terakhir, belum ada laporan kematian akibat virus corona.

Sejak 16 April 2020, tidak ada kasus baru yang dilaporkan.

Hingga Sabtu (25/4/2020) terdapat 268 infeksi virus corona yang dikonfirmasi.

Perdana Menteri Vietnam: Kita Harus Belajar Beradaptasi

Lebih jauh, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc angkat bicara.

"Kita perlu belajar beradaptasi untuk hidup dengan pandemi,"katanya.

"Kita tidak boleh membiarkannya menghancurkan ekonomi kita atau negara kita," tegasnya.

"Kita perlu mengutamakan kehidupan orang-orang kita dan terus mengambil langkah drastis untuk mengendalikan virus corona," jelasnya.

Nguyen juga mendesak para warga tidak pergi keluar untuk merayakan pelonggaran lockdown.

Presiden Joko Widodo berdialog dengan PM Vietnam Nguyen Tan Ding (kiri) disela acara Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Serikat-ASEAN di Indian Wells, California, Amerika Serikat, (15/2/2016).  (SETPRES/LAILY RACHEV)

Ia menegaskan, Vietnam tidak menyatakan kemenangan dalam melawan virus corona.

Sebaliknya, negara komunis tersebut bergerak ke arah yang disebut Nguyen sebagai hidup bersama dengan aman.

Vietnam telah mengizinkan warganya kembali bekerja.

Namun, mereka tetap harus melakukan tindakan pencegahan, seperti jarak sosial sejauh dua meter dan cuci tangan secara teratur.

Baca: Nol Kematian dan Kasus Infeksi Baru Covid-19, Vietnam Mulai Akhiri Lockdown

Baca: Begini Upaya Vietnam Tangani Pandemi Corona, Galakkan Karantina dan Skeptis pada Angka di China

Para Ahli Sebut Perlu Waktu Satu Tahun untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Lebih jauh, para ahli di seluruh dunia, termasuk dosen dari Universitas Johns Hopkins Supriya Munshaw menyoroti vaksin Covid-19.

Munshaw mengatakan, kemungkinan diperlukan waktu lebih dari satu tahun utnuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Selain itu, perlu waktu juga untuk meningkatkan peluang-peluang berbagai negara, untuk menemukan cara membuka ekonomi mereka sambil hidup dengan ketakutan akan virus corona.

Para pemimpin Vietnam terus mengingatkan warganya agar berhati-hati dan tidak terlena.

"Ini adalah penyakit baru, belum ada obatya, muncul untuk kali pertama di dunia," tegas Nguyen.

"Semuanya baru, aneh dan belum pernah terjadi sebelumnya," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini