Melalui sebuah sumber, sorang pakar menginterpretasikan kematian Kim Jong Un yang sebelumnya disebutkan sudah mustahil diselamatkan.
Dilansir KompasTV, Minggu (26/4/2020), Pakar Semenanjung Korea, Jang Sung Min, mengklaim bahwa ia mendapatkan informasi dari sebuah sumber terpercaya.
Baca: Kim Jong Un Habiskan Rp 280 Juta Sekali Makan, Menu Makanannya Diduga Picu Penyakit Jantung
Baca: Yakini Kematian Kim Jong Un Pasca-operasi, Pakar Semenanjung Korea: Mustahil Menyelamatkannya
Ia mengutip ucapan sumber tersebut yang menyatakan bahwa pemimpin yang telah berkuasa sejak 2011 itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
"Kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat serius. Kemudian pada pagi ini, pemerintah Korut menyimpulkan mustahil bagi mereka menyelamatkannya," tutur Jang.
Sumber tersebut sempat diminta untuk memastikan apakah pemimpin Korea Utara tersebut masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal.
Namun sumber tersebut enggan menjawab dan menghindari memberi pernyataan langsung.
"Hanya itu yang perlu anda ketahui," ujar Jang menirukan sumber tersebut.
"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya," kata Jang.
Sebelum Kim Jong Un tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, Jang mnyatakan akan mempertimbangkan bahwa pemimpin Korea tersebut sudah wafat.
Sementara itu, seperti yang dikutip dari Kompas.com, media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, mempublikasikan artikel mengenai intelejen AS yang menyoroti kabar kondisi Kim Jong Un yang kritis pasca operasi.
Baca: Profil Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara yang Dikabarkan Meninggal hingga Trending di Twitter
Baca: Daftar Calon Kuat Pemimpin Korea Utara Jika Kim Jong Un Meninggal Dunia
Namun Korea Utara dan China menepis adanya kabar tersebut dan menyatakan tidak ada keanehan yang terjadi di Korea Utara.
Pada Jumat (24/4/2020), kanal berita Reuters memberitakan bahwa China telah mengirim tim dokter ke Pyongyang dengan tujuan memeriksa kondisi Kim Jong Un.
Setelah itu, kanal berita AS, Newsweek juga memberitakan bahwa Kim Jong Un tidak hadir saat perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korea Utara.
Beberapa berita yang simpang siur dan sejumlah ketidak cocokan membuat masyarakat berspekulasi adanya masalah saat operasi jantung yang dijalani Kim Jong Un.