TRIBUNNEWS.COM - Kabar Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, meninggal akibat sakit jantung beredar luas di media massa.
Namun otoritas setempat belum berbicara terkait kondisi sang pemimpin.
Bahkan aktivitas Kim Jong Un tak terpantau hingga kini sejak peringatan ulang tahun pendiri Korea Utara yang juga kakeknya, Kim Il Sung pada 15 April 2020 lalu.
Kendati demikian, riwayat penyakit jantung telah diidap keluarga Kim Jong Un tak terkecuali ayah dan kakeknya.
Ayah dan kakeknya pun meninggal karena penyakit jantung.
Baca: Warga Pyongyang Dikabarkan Panic Buying Setelah Rumor Kim Jong Un Wafat, Transportasi Umum Terganggu
Menurut laporan New York Post, Kim Jong Un memiliki kondisi obesitas dan bobotnya rata-rata seberat pegulat sumo.
Diktator berusia 36 tahun ini juga merupakan perokok aktif.
Bahkan dalam sehari dia bisa menghabiskan empat bungkus rokok.
Keluarga Kim Jong Un dikabarkan memiliki riwayat sakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Sejatinya, sejumlah penyakit ini bermula dari kecintaan Kim pada keju Swiss dan minuman anggur.
Berdasarkan laporan Newsweek beberapa tahu lalu, Kim pernah menghilang dari publik dan rehat sejenak karena terlalu banyak makan keju Emmental.
Diketahui keju itu dia pesan langsung dari Swiss.
Kemudian sekitar enam tahun lalu, PBB mencatat anggaran minuman keras Kim sebesar USD 30 juta atau sekira Rp 466 miliar dengan kurs saat ini.
Pada 2012 silam, sebuah majalah menulis bahwa Kim mengalami kista pada kakinya karena obesitas.