Dia memenangkan lebih dari 65 juta suara pada pemilu 2016 silam.
Angka suara ini adalah capaian dukungan paling signifikan sepanjang karier politiknya.
Tetapi, dukungan Clinton juga memungkinkan Partai Republik untuk mengeruk setiap kontroversi dan serangan yang mereka gunakan terhadap calon Demokrat pada 2016 itu.
Hal ini merupakan cara yang dilakukan Partai Republik saat mereka ingin memenangkan presiden petahana, Donald Trump.
"Tidak ada konsentrasi yang lebih besar dari pembentukan Demokrat selain Joe Biden dan Hillary Clinton bersama-sama," kata manajer kampanye Trump, Brad Parscale.
"Presiden Trump mengalahkannya sekali dan sekarang dia akan mengalahkan kandidat pilihannya," tambahnya.
Baca: Mantan Presiden AS, Barack Obama Beri Dukungan ke Joe Biden Lewat Video
Baca: Antisipasi Dibukanya Lockdown di AS Jadi Sentimen Positif Rupiah
Sebelumnya, Mantan Presiden Barack Obama, Senator Massachusetts, Elizabeth Warren, dan Senator Vermont, Bernie Sanders, semuanya mendukung Biden awal bulan ini.
Clinton mengatakan kepada pewawancara berulang kali dia memperhatikan proses pencalonan dari jauh.
"Saya hanya menonton dan berharap bahwa kami mencalonkan siapa pun yang merupakan kandidat terkuat untuk mengambil petahana saat ini," kata Clinton pada Maret lalu.
Clinton kemudian meningkatkan dukungannya kepada Biden setelah Super Tuesday, dimana satu-satunya lawan Biden yakni Bernie Sanders akhirnya mengakhiri kampanye.
"Dia memiliki pengalaman," kata Clinton tentang mantan wakil presiden itu.
"Dia tahu apa yang harus dilakukan, dia bisa memperbaiki kerusakan yang akan dia warisi," sambungnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)