News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Produsen Obat Gilead: Remdesivir Tunjukkan Hasil Menjanjikan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020

"Saya pikir (ini) sangat besar, " terangnya.

Mencari Obat atau Vaksin untuk Virus Corona

Sebagaimana diketahui, remdesivir pada awalnya dirancang untuk mengobati Ebola.

Namun, penelitian di laboratorium menunjukkan, remdesivir juga bertindak terhadap virus corona seperti SARS dan MERS.

Sehingga para peneliti mulai mengeksplorasi potensinya untuk mengobati Covid-19 ketika pandemi dimulai.

Petunjuk awal tentang manfaat potensial obat eksperimental bocor pada April dari presentasi para peneliti University of Chicago.

Dalam penelitian itu, Time mewartakan, para peneliti yang ditugaskan untuk menerima remdesivir meningkat lebih cepat dan dipulangkan dari rumah sakit lebih awal daripada mereka yang mendapat plasebo.

Time melaporkan, penelitian lain yang dilakukan para peneliti Tiongkok selama hari-hari awal pandemi menunjukkan, mereka yang memakai remdesivir hingga 10 hari tidak menunjukkan peningkatan yang lebih cepat daripada mereka yang secara acak diberikan plasebo.

Para ilmuwan Gilead mencatat, penelitian di China ditunda karena para peneliti tidak dapat mendaftarkan jumlah pasien yang dimaksud dengan penyakit parah.

Hal ini menunjukkan hasilnya mungkin tidak signifikan secara statistik.

Para peneliti China juga melihat tanda-tanda yang menjanjikan, orang yang diobati dalam waktu 10 hari dari gejala pertama mereka.

Tampaknya mereka membaik lebih cepat daripada yang memulai pengobatan 10 hari setelah mengalami gejala pertama.

Sementara hasil uji coba saat ini diklaim menjanjikan.

Masih belum jelas apa perbaikan dapat diberikan remdesivir dalam mengobati Covid-19.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini