TRIBUNNEWS.COM - Pejabat kesehatan publik serta beberapa senator Partai Demokrat dan Republik menilai Amerika Serikat (AS) masih butuh waktu untuk menangani wabah corona.
Beberapa pihak merasa ide Presiden Donald Trump untuk segera membuka negara belum saatnya dilakukan.
Sehari setelah Trump mengklaim berhasil menang bertarung dengan wabah Covid-19, anggota inti gugus tugas virus corona-nya justru menyatakan pesan berbeda.
Dikutip dari USA Today, ahli penyakit menular top AS, Anthony Fauci, mengatakan meski langkah pencegahan sudah dilakukan, virus corona tidak bisa dikendalikan.
Baca: China Turunkan Tarif untuk Produk-produk Impor Asal AS
Baca: Ketegangan Baru Perang Dagang AS dan China Bikin Pasar Saham Asia Tiarap
Menurutnya, melonggarkan batasan terlalu cepat akan semakin menyakiti bangsa.
Banyak infeksi dan kematian serta dampak yang diderita akibat pandemi ini.
Lebih lanjut, keputusan untuk membuka negara kemungkinan menjadi paradoks.
Bukannya memulihkan ekonomi, tapi justru makin menghambatnya.
"Hal ini justru akan memundurkan langkah dibanding maju," kata Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
"Itu adalah perhatian utama saya," tambahnya.
Di hari yang sama dengan pernyataan Fauci, Gedung Putih mengumumkan Trump akan melakukan perjalanan ke Pennsylvania pada Kamis ini.
Misi presiden adalah untuk menyoroti argumennya tentang ekonomi Amerika yang bisa segera dibuka kembali dan kehidupan berjalan normal.
"Kami telah bertemu saat ini dan kami telah menang," kata Trump pada Senin lalu.
Meski tidak jelas maksudnya, publik mengartikan kalimat Trump ini sebagai AS yang sudah menang dalam pengujian Covid-19.