News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Militan Serang Rumah Sakit Bersalin di Kabul, 24 Orang Tewas Termasuk Bayi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Militan Serang Rumah Sakit Bersalin di Kabul, 24 Orang Dilaporkan Tewas

Dan sudah menunggu sembilan bulan untuk bertemu putranya.

Tetapi, kata Muhammadi, dia hanya empat jam bersama sang anak, sebelum dia terbunuh.

"Kami memberiya nama Omid (yang berarti harapan)," terangnya melalui telepon di Kabul.

"Harapan untuk masa depan yang lebih baik, harapan untuk Afghanistan lebih baik," tambahnya.

"Dan untuk seorang ibu yang telah berjuang memiliki anak selama bertahun-tahun," tambahnya.

Lebih lanjut, ketika kelompok bersenjata itu berbalik ke arah tempat Omid tertidur, Muhammadi berkata, dia pingsan karena ketakutan ketika suara peluru bergema di bangsal.

Kelompok Militan Serang Rumah Sakit Bersalin di Kabul, 24 Orang Dilaporkan Tewas

Terbaring Tak Bernyawa...

Secara terpisah, dikutip Tribunnews dari Al Jazeera foto-foto dari Kementerian Dalam Negeri setempat menunjukkan dua anak kecil terbaring tak bernyawa di dalam rumah sakit.

Sebuah gambar memperlihatkan, wanita yang tewas terbaring di tanah.

Kata perawat di unit yang selamat dan telah dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit lain mengatakan, korban wanita itu memegang erat bayinya.

Pasukan Keamanan Menuturp Daerah

Lebih jauh, pasukan keamanan sebelumnya menutup daerah tersebut ketika mengevakuasi lebih dari 80 wanita dan bayi dari rumah sakit.

Sebagai catatan, lokasi kejadian merupakan tempat di mana badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres atau MSF) menjalankan klinik bersalin.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tareq Arian mengatakan, tiga warga negara asing, termasuk di antara yang dievakuasi dengan aman.

Lebih lanjut, tidak jelas mengapa rumah sakit bersalin di Dashti Barchi, dengan fasilitas 100 tempat tidur, menjadi sasaran serangan.

Arian mengatakan, serangan tersebut melawan kemanusiaan dan kejahatan perang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini