TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara kabarnya mengunci sebuah kota utama dekat perbatasan.
Dikutip dari New York Post, kabar ini dikatkan dengan penyebaran Covid-19.
Korea Utara, negara diktator yang hingga kini mengklaim bebas corona awal Mei ini melarang akses masuk Kota Rason.
Menurut seorang sumber yang bersaksi pada Radio Free Asia pada Selasa lalu, Rason merupakan kota pusat utama perdagangan Rusia dan China dengan penduduk 20.000.
Baca: 3 Provinsi di China yang Berbatasan dengan Rusia & Korea Utara Dilanda Gelombang Kedua Wabah Corona
Baca: Presiden China Tawarkan Bantuan kepada Kim Jong Un untuk Ikut Perangi Covid-19 di Korea Utara
Negara yang terkenal tertutup itu menolak memberi tahu warga alasan kota itu tiba-tiba dikunci, kata RFA.
Namun ini menimbulkan kekhawatiran wabah corona jadi alasan penutupan kota tersebut.
Sementara itu, pihak China juga mengisolasi perbatasan Korea Utara dengan Kota Jilin dan Shulan karena gelombang kedua wabah.
Namun sumber di RFA itu menilai akses keluar masuk Rason selama ini sudah sulit dikendalikan.
"Bahkan ketika virus corona berada pada kondisi terburuk di China, akses (ke Rason) tidak sepenuhnya dikendalikan," kata sumber itu.
Di sisi lain orang percaya penguncian kota itu sebagai pengamanan untuk Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Bisa jadi langkah itu juga dilakukan agar para pejabat elit bisa dengan aman berkunjung ke Rason.
"Beberapa warga mengatakan bahwa mereka dapat merencanakan acara Nomor Satu (di sana)," kata sumber itu merujuk pada acara yang dihadiri oleh pemimpin.
"Tapi belum ada alasan yang jelas. Pihak berwenang telah menutup masuk ke kota tetapi belum menjelaskan secara rinci berapa lama kota akan ditutup."
"Ini menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut," tambah sumber itu.