News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Gadis 15 Tahun di India Bersepeda Sejauh 1.200 Km Bonceng Ayahnya yang Difabel Gara-Gara Lockdown

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jyoti Kumari Paswan (tengah bawah) bersama keluarganya di desa Siruhully, distrik Darbhanga, India, pada 23 Mei 2020. Jyoti (15) ditawari uji coba masuk timnas India, setelah menggendong ayahnya dengan bersepeda sejauh 1.200 km selama tujuh hari.

Hanya sekali saja Kumari mengistirahatkan kakinya dengan menumpang di atas truk.

Ayah dan anak itu tiba di desa mereka, Darbhanga di negara bagian Bihar, lebih dari seminggu yang lalu dan bergabung kembali dengan ibu dan saudara ipar Kumari yang juga meninggalkan ibu kota sejak lockdown diberlakukan.

Kumari adalah siswa kelas delapan SMP, dia pindah dari Desa Gurugram pada Januari untuk merawat ayahnya supaya tetap bertahan.

Dia mengatakan dia masih lelah selepas perjalanan.

"Itu adalah perjalanan yang sulit," katanya.

"Cuacanya terlalu panas, tetapi kami tidak punya pilihan. Saya hanya punya satu tujuan dalam pikiran saya, dan itu adalah untuk mencapai rumah," kata Kumari.

Baca: Topan Amphan di India Tewaskan 72 Jiwa, Ribuan Orang Kehilangan Rumah hingga Jembatan Hanyut

Baca: Lockdown Timbulkan Krisis Pembalut bagi Remaja Perempuan di India

Setelah kedatangan mereka, para pejabat desa menempatkan ayah Kumari di pusat karantina.

Sesuai kebijakan pemerintah negara bagian dan lokal di India untuk mencegah para migran yang kembali menyebarkan virus corona.

Mereka semua sekarang sedang dikarantina di rumah.

Di luar banyaknya efek samping lockdown yang dialami para migran, tampaknya penguncian India ini bisa menghentikan lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Sehingga keefektivitasan ini mampu memberikan negara waktu yang cukup untuk menyiapkan sistem kesehatan untuk antisipasi wabah lebih lanjut.

India telah mengonfirmasi 125.102 kasus infeksi dan 3.867 kematian.

Penguncian di India telah menimbulkan berbagai krisis kemanusiaan saat ribuan warga miskin yang bekerja di kota mencoba kembali ke desa yang jauh.

Ditangguhkannya transportasi umum membuat mereka terpaksa berjalan kaki atau menumpang truk.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini