News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Gadis 15 Tahun di India Bersepeda Sejauh 1.200 Km Bonceng Ayahnya yang Difabel Gara-Gara Lockdown

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jyoti Kumari Paswan (tengah bawah) bersama keluarganya di desa Siruhully, distrik Darbhanga, India, pada 23 Mei 2020. Jyoti (15) ditawari uji coba masuk timnas India, setelah menggendong ayahnya dengan bersepeda sejauh 1.200 km selama tujuh hari.

Tidak jarang para migran ini harus menggendong anggota keluarga yang sudah tua dan tidak mampu berjalan bersama anak kecil yang menganggap perjalanan sebagai liburan.

Lusinan orang tewas dalam perjalanan, mereka ditabrak kereta api atau truk, kelaparan, atau bunuh diri.

Sistem kereta api India yang luas, jalur kehidupan negara itu, juga ditutup sebagai bagian dari aturan penguncian.

Begitu juga yang terjadi pada bus, pesawat, dan taksi.

Tetapi sebelumnya pada Mei, pemerintah melanjutkan perjalanan kereta api terbatas bagi para migran yang ingin pulang ke rumah.

Di lain sisi, perekonomian India ditopang pekerja sektor informal yang lumpuh karena lockdown sejak Maret silam.

Untuk itu pemerintah telah melonggarkan pembatasan dalam beberapa minggu terakhir untuk memungkinkan lebih banyak orang kembali bekerja.

Baca: Dokter di India Dikirim ke Rumah Sakit Jiwa setelah Keluhkan APD yang Minim di Rumah Sakit Corona

Baca: 74 WNI di Repatriasi dari India, Jamaah Tabligh Masih Harus Jalani Karantina dan Proses Hukum

Perjalanan Kumari menarik perhatian Federasi Bersepeda India.

Badan balap, yang mengirim tim pesepeda ke Olimpiade, menawarinya untuk kembali ke New Delhi dengan kereta api untuk uji coba bulan depan.

Kisah mengharukan Kumari juga sampai ke Washington, AS.

Anak perempuan Presiden AS, Donald Trump, Ivanka Trump menyebutnya 'prestasi indah dari daya tahan dan cinta' di Twitter.

Kumari mengatakan meskipun dia senang dengan pengakuan itu, dia tidak mengayuh sepedanya pulang untuk mengejar ketenaran.

"Itu keputusan yang diambil dengan putus asa," katanya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini