TRIBUNNEWS.COM -- Keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina akhirnya terbukti. Paling tidak adanya kabar bahwa ada sejumlah prajurit Korut tewas di wilayah Donbass, Ukraina timur.
Diberitakan oleh Kyiv Post, setidaknya enam perwira anak buah Kim Jong Un tersebut tewas bersama belasan serdadu lainnya di wilayah Donetsk pada Kamis (3/10/2024).
Baca juga: Eks Sekjen NATO: Ukraina Mesti Serahkan Sebagian Wilayahnya ke Rusia
Mereka tewas dalam sebuah serangan rudal di kota Donetsk.
Dalam informasi di media sosial, sebelum mereka dirudal para tentara Rusia sempat memamerkan persiapan operasi penyerangan kepada perwakilan pasukan Korea Utara.
Rupanya lokasi tersebut diketahui oleh Ukraina dan langsung meluncurkan rudal ke wilayah tersebut.
Informasi yang didapatkan dari intelijen kepada Intefax-Ukraina, dalam serangan rudal tersebut, sebanyak 20 prajurit Rusia dan Korut tewas.
Para perwira militer Pyongyang tersebut datang ke wilayah itu untuk berkonsultasi dengan prajurit Rusia yang telah ada sebelumnya.
Namun saat pertemuan, lokasi pertemuan itu dihantam rudal hingga terjadi ledakan besar. Selain enam perwira yang tewas, tiga tentara Korut lainya juga mengalami luka-luka.
Baca juga: Pertahanan Udara Suriah dan Rusia Hadapi Serangan Brutal Israel di Dekat Pangkalan Udara Strategis
Kerja sama antara Rusia dengan Korea Utara sebelumnya yang diketahui adalah Kim Jong Un Juli lalu mengirimkan ribuan tenaga kerjanya ke wilayah Ukraina yang telah diduduki Moskow.
Para pekerja tersebut kemudian dipekerjakan membangun konstruksi di Oblast Donetsk pada Juli 2024.
Namun diyakini Rusia menjalin kerja sama pembelian senjata dengan Korea Utara. Intelijen Barat memperkirakan bahwa sebanyak setengah dari kebutuhan 3 juta peluru Rusia untuk perang dipasok dari Korut.