"Lusinan pekerja yang melakukan perjalanan dari New Delhi telah dinyatakan positif."
"Kami memastikan bahwa tidak ada yang memasuki desa mereka dengan infeksi ini," kata Gaurav Sinha, seorang pejabat kesehatan senior di ibukota Bihar, Patna.
Ekonom yang mempelajari pola migrasi terbalik mengatakan buruh migran termiskin di India adalah yang paling parah terkena kuncian.
Tayangan TV lokal pada saat awal krisis menunjukkan polisi memukuli pekerja migran ketika mereka mencoba naik bus kota untuk mencapai desa mereka.
Sontak insiden ini menimbulkan kecaman dari publik.
Pada 1 Mei lalu, pemerintah menanggapi protes publik terhadap krisis migran dengan mengizinkan kereta khusus untuk membawa pekerja kembali ke negara bagian asal mereka.
Tetapi jutaan pekerja tanpa pekerjaan atau uang masih menunggu untuk mencapai rumah.
"Krisis migran memperlihatkan garis-garis spasial dari perkembangan India," tulis Sai Balakrishnan, asisten profesor di Universitas Harvard, di surat kabar Mint.
Kisah lainnya di India: Remaja 15 Tahun Bonceng Ayahnya Sejauh 2000 Km karena Tak Berpenghasilan di Kota India
Seorang gadis berusia 15 tahun, Jyoti Kumari Paswan, bersepeda sejauh 745 mil sekitar 1.200 km membonceng ayahnya yang difabel.
Aksinya ini lantas mengundang banyak pujian dari pihak internasional.
"Saya tidak punya pilihan lain," katanya pada Minggu (24/5/2020), dikutip dari The Guardian.
"Kita tak akan selamat jika aku tidak bersepeda ke desaku," tambahnya.
Kumari mengatakan mungkin dia dan ayahnya akan kelaparan jika bertahan di Gurugram, pinggiran kota New Delhi tanpa penghasilan di tengah kuncian India.
Baca: Pintu-Pintu di Kerala Ditutup saat Idul Fitri demi Patuhi Lockdown India
Baca: Vande Bharat, Misi Pemerintah India Bawa Pulang Ribuan Warga Negaranya Saat Covid-19