Kementerian domestik dan kereta api mengatakan setidaknya 4,5 juta pekerja migran pulang kampung sejak India di-lockdown Perdana Menteri Narendra Modi.
Dikutip dari Reuters, Selasa ini India mencatat 145.380 kasus infeksi dan 4.167 jumlah korban jiwa akibat Covid-19.
Baca: Giliran Perbatasan India-China Memanas, Dipicu Peningkatan Aktivitas Militer
Namun angka ini tergolong rendah untuk ukuran negara terpadat kedua di dunia.
Apalagi jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Eropa.
Tetapi negara bagian Bihar di bagian timur mencatat lebih dari 160 infeksi pada Senin (25/5/2020).
Angka ini adalah lonjakan tertinggi dalam satu hari sehingga kini totalnya lebih dari 2.700 kasus infeksi.
Selain itu dalam 36 jam terakhir, lebih dari 75 orang dinyatakan positif di Odisha dan 35 di tiga rumah isolasi di negara bagian Rajasthan.
Kasus-kasus terbaru telah memaksa pihak berwenang untuk memperluas sumber daya pengujian yang terbatas.
"Lusinan pekerja yang melakukan perjalanan dari New Delhi telah dinyatakan positif."
"Kami memastikan bahwa tidak ada yang memasuki desa mereka dengan infeksi ini," kata Gaurav Sinha, seorang pejabat kesehatan senior di ibukota Bihar, Patna.
Ekonom yang mempelajari pola migrasi terbalik mengatakan buruh migran termiskin di India adalah yang paling parah terkena kuncian.
Tayangan TV lokal pada saat awal krisis menunjukkan polisi memukuli pekerja migran ketika mereka mencoba naik bus kota untuk mencapai desa mereka.
Sontak insiden ini menimbulkan kecaman dari publik.
Pada 1 Mei lalu, pemerintah menanggapi protes publik terhadap krisis migran dengan mengizinkan kereta khusus untuk membawa pekerja kembali ke negara bagian asal mereka.