TRIBUNNEWS.COM - Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China menyatakan telah melakukan tes corona pada hampir 10 juta penduduknya.
Tes-tes Covid-19 ini dilakukan Wuhan hanya dalam waktu 19 hari.
Kampanye tes tersebut adalah gerakan tes masif yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Alhasil ibukota Hubei ini mampu menemukan 300 kasus positif Covid-19 asimptomatik atau tanpa gejala.
Namun sejumlah 1.174 orang yang diidentifikasi sebagai kontak terdekat kasus-kasus Covid-19 ini tidak terjangkit virus yang sama, dikutip dari Al Jazeera.
Baca: Kulit Menghitam Saat Pengobatan Covid-19, Dokter di Wuhan Meninggal Seusai Berjuang Lima Bulan
Baca: Ini Penyebab Angka Covid-19 di Surabaya Tinggi, hingga Dijuluki Wuhan Kedua
Sehingga pemerintah Wuhan mengartikan bahwa para carrier virus ini tidak mudah menularkannya pada orang lain.
Fakta ini berpotensi menimbulkan kekhawatiran karena orang yang terinfeksi asimptomatik bisa menyebarkan virus ini tanpa sadar.
Tetap saja kenyataan ini membuat warga sedikit merasa tenang.
Itu tidak hanya membuat orang-orang Wuhan merasa tenang, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri orang-orang di seluruh China," kata wakil direktur pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Feng Zijian.
Kendati demikian belum ada jawaban pasti tingkat risiko yang ditimbulkan kasus asimptomatik.
Sebab bukti anekdotal dan studi masih menghasilkan jawaban yang bertentangan.
Wuhan merupakan pusat penyebaran virus corona sejak akhir Desember silam.
Baca: WHO Sempat Frustasi saat China Tunda Informasi Penting Soal Virus Corona di Awal Wabah
Baca: Sampel Tak Tunjukkan Jejak Virus Corona, Pakar China Sebut Pasar Hewan Wuhan sebagai Korban
Pada waktu itu virus corona masih diidentifikasi sebagai pneumonia Wuhan.
Namun dengan berjalannya waktu, virus ini terus menyebar dan menjangkiti berbagai negara hingga WHO akhirnya memutuskan status pandemi.