Di akhir pidatonya, Obama memberikan pesan terselubung pada masyarakat Amerika Serikat yang mengkritik atau khawatir atas aksi unjuk rasa kematian George Floyd.
"Dan bagi mereka yang berbicara tentang protes, ingat saja, negara ini didirikan karena adanya protes. Itu disebut Revolusi Amerika," ujarnya.
"Dalam setiap langkah kemajuan di negara ini, setiap perluasan kebebasan, setiap ekspresi cita-cita terdalam kita, telah dimenangkan melalui upaya yang membuat status quo tidak nyaman."
"Dan kita semua harus berterima kasih kepada orang-orang yang bersedia secara damai, disiplin, untuk berada di luar sana membuat perbedaannya," tandas dia.
Bagian paling pribadi dalam pidato yang disampaikan Barack Obama adalah ia melihat keluarganya sendiri, ketika ia melontarkan pesan yang dimaksudkan khusus untuk pemuda pria dan wanita kulit hitam.
"Sekarang aku ingin berbicara langsung pada pemuda pria dan wanita kulit berwarna di negara ini, yang telah menyaksikan terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak kematian, dan terlalu sering beberapa dari kekerasan itu berasal dari orang-orang yang seharusnya melayani dan melindungi Anda."
"Aku ingin kalian tahu bahwa kalian penting. Aku ingin kalian tahu bahwa hidup kalian penting, bahwa impian kalian penting," bebernya.
"Wajah anak perempuan saya, Sasha dan Malia, dan saya melihat keponakan saya, saya melihat potensi tanpa batas yang pantas berkembang, tanpa harus khawatir tentang apa yang akan terjadi ketika Anda berjalan ke toko atau pergi jogging atau berkendara di jalan atau melihat beberapa burung di taman," imbuhnya.
Lebih lanjut, Obama mengatakan setiap pemuda memiliki kekuatan untuk membuat segalanya lebih baik.
Ia juga menganggap pemuda telah membantu negara merasa seolah-olah ada suatu hal yang harus diubah.
"Aku harap kalian terus berharap meski mungkin merasa marah."
"Anda telah mengomunikasikan rasa darurat yang sama kuat dan transformatifnya seperti apapun yang saya lihat dalam beberapa tahun terakhir," tandas Obama.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)