News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Para Pengunjuk Rasa Anti-Rasisme di Paris Berlutut untuk George Floyd

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara.

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan pengunjuk rasa anti-rasisme di Paris berlutut dan berdiam diri selama delapan menit untuk mengenang George Floyd, Selasa (9/6/2020).

Sebagaimana diketahui, George Floyd merupakan pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas di tangan polisi di Minneapolis.

George Floyd kehabisan napasnya setelah seorang mantan perwira polisi, Derek Chauvin menindih leher Floyd dengan lutut hingga tewas.

Insiden yang berlangsung sekitar sembilan menit itu terekam kamera video dan tersebar di media sosial.

Dikutip Tribunnews dari France24, sembari memegang plakat bertuliskan, "Hentikan Kekerasan Polisi", "Hentikan Rasisme", dan "Aku Tidak Bisa Bernapas", para pengunjuk rasa menundukkan kepala di bawah Patung Marianne, Prancis.

Baca: Viral Pidato Perempuan Papua Saat Demo Kematian George Floyd di Amerika Serikat, Teteskan Air Mata

Baca: Pemakaman George Floyd, Seruan Keadilan Rasial Digemakan

Prosesi Pemakaman George Floyd di Houston, Texas (CNN Youtube)

Beberapa demonstran mengangkat kepalan tangan sebagai tanda penghormatan terhadap George Floyd.

"Kami di sini untuk memerangi kekerasan polisi, melawan smeua rasisme yang berlangsung selama beberapa generasi," papar Kathleen Mergirie, wanita kulit hitam (30) yang ikut aksi tersebut.

"Kita tidak bisa terus seperti ini," tambahnya.

George Floyd (Ben Crump Law/NY Post)

Diberitakan sebelumnya, kematian George Floyd di Minneapolis dua minggu lalu memicu protes di seluruh dunia terhadap rasisme dan kebrutalan polisi.

Termasuk di Prancis, di mana orang-orang keturunan Afrika dan Arab sering mengeluh soal catatan kekerasan polisi yang tidak teratasi

Pemakaman George Floyd

Lebih lanjut, sekitar 500 pelayat memenuhi gereja di Houston.

Diberitakan Associated Press, meski berkerumun, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengenakan masker.

Pemakaman di Houston mengakhiri enam hari berkabung untuk Floyd di tiga kota, yakni Raeford, North Carolina tempat dia dilahirkan, Houston tempat dia dibesarkan, dan Minneapolis tempat dia meninggal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini