Hal ini semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara terpadat di dunia.
Laporan awal pada Selasa (16/6/2020) menunjukkan tentara tidak ditembak, tetapi tewas dalam bentrokan saling melemparkan batu, mirip dengan kejadian bulan lalu di sepanjang perbatasan dan melukai beberapa tentara di kedua belah pihak.
"Ini adalah pertama kalinya dalam dekade ini, ad tentara tewas dalam pertempuran di sepanjang perbatasan," kata para ahli militer, seperti dilansir New York Times, Selasa (16/6/2020).
Para pejabat militer India enggan berkomentar tentang apa yang terjadi dan mengatakan mereka mencoba untuk meredakan situasi.
Setelah pasukan India dan China saling berhadapan di sejumlah titik di Himalaya dalam beberapa minggu terakhir, para pejabat India mengatakan bulan ini kedua belah pihak berupaya untuk menyelesaikan sengketa melalui saluran diplomatik dan militer.
"Selama proses de-eskalasi berlangsung di lembah Galwan, sebuah bentrokan pecah kemarin malam yang menimbulkan korban jiwa. Di pihak India seorang perwira dan dua prajurit. Pejabat tinggi militer kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi,” demikian pernyataan militer India seperti di laporkan media di India.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian, mengatakan pasukan India telah dua kali menyeberangi garis perbatasan secara ilegal pada hari Senin dan menyerang personil China.
Dia mengatakan pihak Cina telah "mengajukan protes keras " tetapi tetap terus berupaya ke arah penyelesaian ketegangan antara kedua negara.
Menurut laporan Staaiun TV India, NDTV, pimpinan militer India dan China telah melakukan pembicaraan.
Namun masih belum diketahui hasil pembicaraan dari kedua kubu mengenai langkah-langkah damai atau penyelesaian.(Reuters/NDTV/New York Times)