News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

113 Tewas Terkena Longsoran Pertambangan Batu Giok di Myanmar, Korban Didominasi Pemulung

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Insiden longsor di pertambangan batu giok Myanmar.

"Tidak ada harapan bagi keluarga untuk mendapatkan kompensasi karena mereka adalah penambang lepas," kata Hlaing.

"Aku tidak melihat rute untuk keluar dari siklus semacam ini."

"Orang-orang mengambil risiko, pergi ke tempat pembuangan sampah, karena mereka tidak punya pilihan," jelasnya.

Longsor yang fatal memang sering terjadi di daerah pertambangan Hpakant.

Baca: PMI Respons Migran Myanmar yang Terdampar di Aceh Utara

Baca: Pulang dari Myanmar, Belasan WNI di Bali Kaget Ditagih Biaya Tempat Karantina dan Bayar Tes Swab

Korbannya rata-rata warga miskin yang mempertaruhkan hidup demi mengumpulkan pundi uang dari batu giok itu.

Pemimpin pemerintah Myanmar, Aung San Suu Kyi, berjanji untuk membersihkan industri ketika mulai berkuasa pada 2016.

Namun para aktivis menilai tidak banyak perubahan signifikan pada bisnis pertambangan.

Penjualan resmi batu giok di Myanmar bernilai $ 750,4 juta atau Rp 10 triliun pada 2016-2017, menurut data Prakarsa Transparansi Industri Ekstraktif.

Tetapi para ahli percaya bahwa nilai sebenarnya dari industri ini, terutama diekspor ke China, jauh lebih besar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini