Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ninja wanita di Jepang sering disebut Kunoichi. Kapan dimulainya belum ada yang tahu, tetapi diperkirakan kuat sejak zaman Takeda Shingen (3 November 1521-12 April 1573).
"Belum diketahui kapan muncul keberadaan Kunoichi. Namun sejak Takeda Shingen, Kunoichi menjadi bawahannya, menjadi anggota pasukan ninja dia," kata Prof Yuji Yamada, Sabtu (4/7/2020) kepada Tribunnews.com.
Yamada mengatakan tidak ada catatan sejarah tentang keberadaan ninja perempuan yang melakukan kegiatan pengintaian dan sabotase seperti pria.
Keberadaan Kunoichi memang lebih rahasia ketimbang rahasia ninja pria itu sendiri.
Catatan pun sangat sedikit mengingat budaya Jepang sejak lama memang kurang mencatat keberadaan wanita, karena umumnya yang jadi fokus sejarah adalah pria Jepang sebagai pelaku kehidupan dan sejarah yang dianggap penting.
Begitulah kenyataan yang ada dalam sejarah Jepang.
Namun sejak awal tahun 1960-an Kunoichi menjadi lebih terkenal karena buku dan film serta komik dengan menampilkan kecantikan seorang wanita yang juga ahli ninja, pintar memainkan senjata ninja seperti shuriken, sempurna sebagai mata-mata, bisa masuk ke berbagai tempat dan kelompok.
Bahkan satu buku cerita menuliskan kisah cinta seorang Kunoichi yang disebut Sakura, menjadi perhatian besar Raja Oda Nobunaga saat itu khususnya di masa perang bulan Juni 1560.
Menjelang perang tersebut Raja Oda menggunakan ninja untuk menghancurkan lawannya.
Baca: Himitsu Moji dan Kata Bahasa Rahasia Ninja Jepang Sebagai Strategi Antisipasi Lawan
Baca: Penyamaran Ninja Jepang, Sebagai Biksu Harus Memiliki Wewangian
Di pihak lawannya pun ada ninja wanita, Kunoichi yang disebut Sakura yang sangat cantik memikat hati Raja Oda.
Jatuh cinta membuat Raja Oda sangat bingung. Di satu pihak harus mengemban tugas negara menghancurkan lawan, di lain pihak secara pribadi mengenal dan jatuh cinta dengan Sakura sang Kunoichi yang ada di pihak lawan.
"Saya tak pernah dengar hal tersebut. Jangan percaya, anggap itu cerita yang dijual ke masyarakat. Saya tidak pernah menemukannya dalam catatan buku sejarah ninja selama ini," kata Prof Yamada saat ditayakan mengenai Kunoichi Sakura.
Kerahasiaan ninja pria saja sudah sangat sulit dicari dalam catatan sejarahnya, apalagi ninja wanita.
Belum lagi terkait cerita Love Romance yang sangat pribadi apakah benar atau tidak, sebaiknya jangan terlalu dipercaya. Anggaplah sebagai bunga imajinasi yang dijual supaya buku atau cerita itu laku terjual di masyarakat.
Yang pasti kecantikan Kunoichi memang ada.
Sementara itu Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, terbit akhir Agustus 2020, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com