Kim Jong Un Puji Korea Utara atas Kesuksesan Gemilang Negaranya Melawan Covid-19
Awal bulan Juli lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji keberhasilan negaranya melawan virus corona yang ia sebut "kesuksesan gemilang," NDTV mengabarkan mengutip KCNA.
Kepala negara totaliter itu berbicara pada pertemuan politbiro Partai Buruh pada hari Kamis untuk membahas dampak virus, enam bulan setelah Korea Utara menutup perbatasan dan membuat ribuan orang diisolasi.
KCNA melaporkan bahwa setelah mengkaji upaya-upaya, Kim Jong Un mengatakan "Kita telah benar-benar mencegah penyebaran virus ganas" dan "mempertahankan situasi anti-epidemi yang stabil meskipun krisis kesehatan terjadi dunia".
Kim Jong Un menyebut "keberhasilan yang gemilang" diraih oleh kepemimpinan Komite Pusat Partai yang berpandangan jauh ke depan.
Kim juga memuji semangat sukarela yang ditunjukkan kepada semua orang yang bergerak sesuai perintah Komite Sentral Partai, tulis KCNA.
Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Ledakkan Kantor Penghubung karena Penggambaran Kotor Istrinya
Baca: Pakar Korea Utara Sebut Kim Jong Un Memiliki Organisasi Rahasia untuk Pertahankan Hidup Mewahnya
Namun ia juga menekankan perlunya mempertahankan kewaspadaan maksimum terutama mengingat wabah masih terjadi di negara-negara tetangga.
Seperti yang dilansir NDTV, Pyongyang belum mengkonfirmasi satu kasus virus corona pun di Korea Utara.
Namun Korea Utara telah memberlakukan aturan ketat, termasuk menutup perbatasan dan sekolah, serta mengisolasi ribuan warganya.
Para analis mengatakan Korea Utara tidak mungkin bisa terhindar dari infeksi dari virus itu.
Para ahli juga menyebut sistem kesehatan Korut yang bobrok bisa memperparah keadaan.
Bulan lalu, seorang pakar hak-hak PBB memperingatkan terjadinya kerawanan pangan dan beberapa orang "kelaparan" sebagai hasil dari upaya Korea Utara untuk menangkal wabah.
Sebelum krisis virus corona, lebih dari 40 persen orang di Korea Utara sudah dianggap rawan pangan, dengan banyak yang menderita kekurangan gizi.
Menyentuh hampir setiap negara di muka bumi, Covid-19 telah menginfeksi setidaknya 15,4 juta orang dan merenggut sekitar 630.000 nyawa serta mengacaukan ekonomi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)